Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat tinggi Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa China telah mengingkari sejumlah komitmen perdagangan yang mendorong ancaman kenaikan tarif oleh Presiden Donald Trump.
Meskipun ada risiko ketegangan yang meningkat, agenda perundingan yang dijadwalkan berlangsung pada pekan ini di Washington akan tetap berjalan.
"Kami memperhatikan adanya pengingkaran janji yang dilakukan China sejak pekan lalu. Menurut pandangan kami ini tidak bisa ditolerir," kata Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, seperti dikutip melalui Reuters, Selasa (7/5/2019).
Lighthizer menerangkan bahwa China mundur dari beberapa komitmen spesifik yang dapat menyebabkan perubahan pada kesepakatan yang sudah disusun oleh kedua belah pihak.
Sikap ini memancing cuitan Trump di Twitter yang mengancam akan menaikkan tarif impor produk China senilai US$200 miliar dari 10 persen menjadi 25 persen pada akhir pekan ini.
Berdasarkan rencana, delegasi dari China akan hadir di Washington pada 9 Mei-10 Mei, dan Lighthizer diagendakan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He yang berperan sebagai negosiator Beijing.
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden Trump mengatakan perundingan dagang ini akan menghasilkan sebuah perubahan struktural. Namun hingga saat ini belum ada perkembangan spesifik.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyayangkan proses perundingan panjang yang sudah dilakukan hingga kini belum juga berhasil mencapai kesepakatan. Washington berharap akan ada sebuah kesepakatan solutif yang dapat tercapai pada akhir pekan ini.
"Jika ada perubahan dari pihak China tentunya akan segera kami sampaikan ke Presiden," ujar Mnuchin.