Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani merawat tanaman padi siap panen/ANTARA-Irwansyah Putra
Petani merawat tanaman padi siap panen/ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Barat pada April 2019 naik sebesar 0,73 persen dari 92,82 poin menjadi 93,50 poin.

Kepala BPS Kalbar Pitono mengatakan, penyebab NTP Kalbar naik karena indeks harga diterima petani naik sebesar 0,87 persen dan indeks harga dibayar petani naik 0,14 persen.

NTP adalah indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. Sistem ini juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumesi maupun untuk biaya produksi.

"Semakin tinggi NTP, semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. Penurunan NTP umumnya terjadi pada saat panen tanaman pangan, tanaman hortikultura maupun tanaman perkebunan rakyat dan kembali naik sesudahnya," kata Pitono dari Siaran Resmi Statistik dikutip Bisnis, Sabtu (4/5/2019).

Kenaikan indeks harga diterima petani pada April 2019 lalu dipengaruhi kenaikan indeks hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, ternak, perikanan tangkap.

Namun demikian, perikanan bududaya turun dan padi palawija turun.

Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani disebabkan indeks konsumsi rumah tangga naik 0,16 persen, biaya produksi dan penambahan barang modal naik 0,07 persen.

Dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan, NTP Kalbar adalah yang tertinggi disusul Kalimantan Tengah sebesar 0,37 persen, Kalimantan Timur 0,03 persen, dan Kalimantan Selatan turun 0,46 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper