Bisnis.com, JAKARTA - Stephen Moore mundur dari pencalonan sebagai Dewan Gubernur The Fed. Keputusan ini diumumkan beberapa jam setelah Moore menerima tawaran tersebut dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Melalui akun Twitternya, Trump menyampaikan bahwa Moore memilih untuk mundur sebagai sikap dari banyaknya penolakan dari berbagai pihak.
"Saya sudah menawarkan Steve untuk bekerjasama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negara ini," tulis Trump dalam cuitannya, seperti dikutip melalui Bloomberg, Jumat (3/5/2019).
Beberapa jam sebelumnya, Moore mengungkapkan telah berbicara dengan seseorang di Gedung Putih pada Rabu (1/5/2019). Dia mengklaim menjadi kandidat terkuat dan tidak ada indikasi namanya dicoret dalam nominasi.
"Sekutu terbesar saya adalah presiden. Dia sangat semangat terkait hal ini. Saya siap," ujar Moore dalam wawancara dengan Bloomberg News.
Keluarnya Moore dari pencalonan hanya berselang dua pekan dari pillihan Trump lainnya, Herman Cain, yang memilih untuk mundur. Alasannya, derasnya kritik dan tuduhan pelecehan seksual sehingga kehilangan dukungan.
Baca Juga
Hingga saat ini, Gedung Putih belum mengumumkan nama baru sebagai calon Dewan Gubernur The Fed.
Moore dideskripsikan sebagai ancaman bagi bank sentral.
Selain kepribadiannya sebagai pengamat ekonomi yang dinilai tidak dapat diprediksi serta opini-opininya yang kadang tidak ortodoks, Moore dianggap sebagai calon partisan yang ditunjuk untuk menyelipkan agenda politik pada pertimbangan kebijakan moneter.
Padahal bank sentral dibentuk dengan segala nilai independensi yang tidak dapat diganggu gugat.
Dalam pernyataan yang dirilis, Moore mengatakan alasannya mundur dari pencalonan akibat serangan bertubi-tubi terhadap karakternya. Termasuk kritik terhadap keluarganya.
"Saya akan terus menjadi pengamat ekonomi yang lantang untuk mengawal kebijakan presiden," kata Moore.
Kepala ekonom berusia 59 tahun yang terafiliasi dengan Heritage Foundation tersebut menjabat sebagai penasihat kampanye Trump pada 2016 dan menulis sebuah buku berjudul “Trumponomics: Inside the America First Plan to Get Our Economy Back on Track.”
Moore memegang gelar master dalam bidang ekonomi dari Universitas George Mason di Virginia.
Sebelumnya, Moore cukup vokal sebagai seorang advokat yang mendukung suku bunga yang tinggi.
Namun dia sekarang justru menekan kebijakan moneter suku bunga rendah, dengan merujuk terhadap dampak pada harga komoditas, hingga kemungkinan terjadinya deflasi.
Moore bergabung dengan presiden dalam mengkritik pengetatan kebijakan The Fed akhir 2018, dan mengatakan kepada Trump selama kunjungan Oval Office pada Desember bahwa menurutnya Powell adalah pilihan yang buruk untuk menjabat sebagai gubernur.
Mengingat sejarah retorika anti-Fed baru-baru ini dan hubungannya dengan Gedung Putih, berita pencalonan Moore telah memicu kekhawatiran tentang independensi bank sentral.