Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengungkapkan bahwa rendahnya inflasi Amerika Serikat hanya bersifat "sementara" dan tidak memberikan indikasi pemotongan suku bunga meskipun ada tekanan dari Gedung Putih.
Powell, yang telah dikritik oleh Presiden Donald Trump karena tidak berbuat lebih banyak untuk mendukung perekonomian, mengatakan kepada wartawan setelah The Fed mempertahankan suku bunganya bahwa sikap kebijakan saat ini sudah tepat.
“Tidak ada alasan kuat untuk bergerak naik ataupun turun," ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.
“Komite Pasar Terbuka the Fed menegaskan bahasa dari pertemuan sebelumnya dan mengatakan akan bersabar karena menentukan penyesuaian yang tepat bagi penyesuaian Fed Fund Rate yang tepat," menurut pernyataan The Fed setelah pertemuan kebijakan di Washington.
Dengan suara bulat, bank sentral AS tersebut memutuskan untuk mempertahankan kisaran target Fed Fund Rate (FFR) pada level 2,25 persen hingga 2,5 persen.
Trump, yang berencana untuk mencalonkan sekutunya, Stephen Moore, ke kursi Dewan The Fed, menyerukan tindakan yang signifikan pada hari Selasa, dengan mengatakan di akun Twitter-nya bahwa ekonomi akan "meroket" jika mereka menurunkan suku bunga dan melanjutkan pembelian obligasi.
"Dia [Powell] tidak terdengar seperti orang yang terburu-buru untuk menurunkan suku bunga, '' kata Carl Tannenbaum, kepala ekonom di Northern Trust Corp, seperti dikutip Bloomberg.
“Dia melakukan pekerjaan yang baik untuk menguraikan bahwa pandangan Fed tentang ekonomi adalah positif dan dia menyebutkan beberapa kali bahwa langkah-langkah inflasi tampaknya bersifat sementara," lanjutnya.