Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko menilai perkara transportasi di wilayah Jabodetabek tidak hanya harus terjangkau dari sisi biaya tetapi juga perlu ada konektivitas yang memadai.
"Data BPTJ [Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek], ada 50 juta pergerakan orang di Jabodetabek, di internal Jakarta, ini yang harus diatur dan pentingnya ada transportasi umum. Tugas BPTJ memindahkan transportasi pribadi ke umum, ada faktor lain selain hitung-hitungan lebih murah pakai umum, yakni konektivitas," katanya dalam Diskusi Panel Bisnis Indonesia, di Hotel Grand Sahid, Kamis (2/5/2019).
Selain itu, dia juga menyampaikan urgensi pembenahan transportasi Jabodetabek tersebut mengingat data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat kerugian kemacetan mencapai Rp67 triliun per tahun.
Sementara itu, wilayah Jabodetabek berkontribusi terhadap ekonomi nasional mencapai 60%. "Kalau ekonomi mandeg ini bahaya, kemacetan tidak diurai akan berdampak terhadap ekonomi nasional," katanya.