Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 29 APRIL: Selebrasi Prematur ala Trump, Renault-Nissan Bakal Dominasi Pasar

Berita mengenai ekonomi Amerika Serikat (AS) dan merger Renault SA - Nissan Motor Co. menjadi sorotan media nasional pada hari ini, Senin (29/4/2019).
Seseorang mengenakan kostum Kelinci Paskah terlihat ketika Presiden AS Donald Trump menghadiri Egg Roll 2019 Gedung Putih di Washington, AS, 22 April 2019./Reuters
Seseorang mengenakan kostum Kelinci Paskah terlihat ketika Presiden AS Donald Trump menghadiri Egg Roll 2019 Gedung Putih di Washington, AS, 22 April 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai ekonomi Amerika Serikat (AS) dan merger Renault SA - Nissan Motor Co. menjadi sorotan media nasional pada hari ini, Senin (29/4/2019).

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Selebrasi Prematur ala Trump. Rilis data sepanjang kuartal I/2019 yang menunjukkan ekonomi Amerika Serikat melaju sebesar 3,2% berpotensi memuluskan jalan Donald Trump untuk berkontestasi pada Pemilihan Presiden 2020. (Bisnis Indonesia)

Renault-Nissan Bakal Dominasi Pasar. Merger antara Renault SA dan Nissan Motor Co. akan meng o difi kasi urutan kekuasaan pada pasar otomotif global yang saat ini dikuasai oleh tiga pemain besar, serta memberikan tekanan bagi perusahaan lain untuk melakukan ekspansi dan berisiko tertinggal. (Bisnis Indonesia)

Shinzo Abe dan Trudeau Sepakat Perkuat CPTPP Tanpa Amerika Serikat. Para pemimpin Kanada dan Jepang sepakat memperkuat pakta perdagangan Pasifik yang mulai berlaku kembali pada awal tahun ini tanpa melibatkan Amerika Serikat. (Bisnis.com)

The Fed Tunggu Sinyal Lebih Kuat dari Ekonomi AS. Meski data awal menunjukkan ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh 3,2% pada triwulan pertama 2019, The Federal Reserve (The Fed) masih menunggu sinyal-sinyal lebih kuat mengenai prospek perekonomian ke depan. (Investor Daily)

Asia Kompak Menahan Suku Bunga. Ekonomi dunia yang masih melambat menyebabkan bank sentral negara Asia mempertahankan suku bunga. Misalnya, Filipina yang tampaknya tak akan terlalu agresif membuat kebijakan suku bunga. (Kontan)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper