Bisnis.com, DUMAI--Proyek pembangunan infrastruktur air minum kerja sama Pemerintah Kota Dumai dan Badan Usaha PT Adhi Karya dan PT Adaro dengan nilai investasi Rp489 miliar resmi dimulai, ditandai peletakan batu pertama oleh Wali Kota Dumai Zulkifli As dan perwakilan Kementerian PUPR.
"Proyek air bersih dambaan masyarakat Dumai ini sudah melalui proses perjuangan cukup panjang sejak pertengahan 2017, dan akhirnya dapat dimulai," kata Wali Kota Dumai Zulkifli As, Senin (29/4/2019).
Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Dumai berkapasitas 450 liter per detik ini dibangun di lahan seluas empat hektare di Kelurahan Bukit Timah Kecamatan Dumai Barat.
Dia menjelaskan tercapainya pembangunan proyek ini melalui berbagai tahapan, dan ini merupakan berkah untuk Kota Dumai karena bisa membangun SPAM dengan investasi swasta tanpa memakai anggaran daerah.
Dia mengatakan kegiatan "ground breaking" merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama di Jakarta pada 15 April 2019 antara perusahaan konsorsium dengan Kementerian PUPR, dan diharapkan akhir tahun rampung dan air mengalir.
"Ini pencapaian luar biasa karena masuk investasi swasta di mana PDAM dalam kondisi sakit, harapan kita sebelum Desember 2019 air sudah mengalir, dan pada 2020 tambah sambungan ke rumah," katanya.
Baca Juga
Kepala Dinas PUPR Kota Dumai Mohammad Syahminan menjelaskan, ground breaking proyek SPAM ini melalui proses cukup panjang hingga 18 bulan, dan Dumai adalah yang pertama menerapkan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usahan (KPBU).
"Secara fisik saat itu memang tidak berjalan, namun proses panjang kami lalui selama 18 bulan, dan konsorsium PT Adhi Karya dan PT Adaro ditunjuk sebagai pemenang lelang," kata Syahminan.
Pada April 2019 juga telah dibentuk Badan Usaha Pelaksana PT Dumai Tirta Persada yang telah melaksanakan penandatanganan bersama di Jakarta, dan pembangunan dilakukan bertahap, yakni Instalasi Pengolahan Air (IPA) Paket Baja 50 liter per detik di 2020, IPA Konvensional 200 liter per detik pada 2021, dan 200 liter per detik pada 2022.
Proyek SPAM KPBU ini juga akan dibangun jaringan perpipaan utama dan sambungan untuk menjangkau wilayah pelayanan di empat kecamatan perkotaan, yaitu Kecamatan Dumai Kota, Dumai Barat, Dumai Timur dan Dumai Selatan, ditambah sejumlah kawasan industri.
Perwakilan BP SPAM Heri Suprianta menyebut bahwa SPAM KPBU Dumai ini merupakan proyek ketiga di Indonesia setelah Gresik dan Lampung yang bertujuan untuk peningkatan PDAM seluruh daerah.
Untuk percepatan, PUPR melalui BP SPAM melakukan proses pengadaan hingga penyiapan perjanjian kerjasama, selain itu juga memberi pendampingan agar berjalan baik sesuai aturan berlaku.
"Kita apresiasi semangat PDAM Dumai masih bisa berkinerja dan memperluas cakupan pelayanan meski sakit dan bisa memperjuangkan potensi melalui kerja sama badan usaha," kata Heri dalam kegiatan ground breaking Sabtu (27/4).