Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) menilai optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati memerlukan peran pemerintah daerah untuk menciptakan kegiatan wisata (attraction).
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, attraction mampu menarik minat wisatawan untuk datang ke suatu daerah. Apalagi, Bandara Kertajati sudah memiliki kualifikasi untuk melayani penumpang internasional.
"Harus ada peran pemda untuk membuat attraction, kami dorong terus itu. Kalau aksesibilitas tidak masalah karena sudah ada bandara [Kertajati]," kata Awaluddin kepada Bisnis, Minggu (21/4/2019).
Dia mencontohkan, Kabupaten Banyuwangi yang memiliki 99 kegiatan wisata pada 2019 serta prasarana penunjang seperti hotel dan restoran. Hal tersebut mampu mendongrak pergerakan jumlah penumpang bandara setempat, yang pada 2018 mencapai sekitar 700.000 orang.
Sementara, imbuhnya, daerah Kertajati masih belum siap untuk menyediakan fasilitas tersebut kepada wisatawan. Wilayah yang paling dekat adalah Cirebon, tetapi jaraknya bisa mencapai 80 kilometer dari bandara.
"Attraction di Kertajati ini belum diperkuat. Harus ada peran bersama dengan pemda dan Kementerian Pariwisata, enggak bisa hanya dari AP II dan PT BIJB [Bandara Internasional Jawa Barat]," ujarnya.
Terlebih, saat ini rendahnya jumlah penumpang di Bandara Kertajati juga disebabkan oleh musim rendah (low season) di dunia penerbangan. Akibatnya beberapa maskapai memutuskan untuk tidak beroperasi sementara (no-ops).
Awaluddin optimistis permintaan akan kembali meningkat seiring dengan dimulainya masa angkutan Lebaran. Maskapai diprediksi akan melakukan penerbangan tambahan (extra flight).