Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Senin (15/4/2019) akan merilis data ekspor-impor dan data ekonomi lainnya. Simak live streamingnya dari akun Youtube BPS Statistic di Atas.
Neraca perdagangan Indonesia berada di teritori positif sebesar US$540 juta. Surplus ini disebabkan oleh dari posisi neraca ekspor yang tercatat sebesar US$14,03 miliar atau lebih tinggi dibandingkan nilai neraca impor sebesar sebesar US$13,49 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan kenaikan berasal dari surplus nonmigas sebesar US$988,6 miliar. Adapun, neraca migas mengalami defisit sebesar US$448 miliar.
“Situasinya globalnya cukup sulit, tetapi kita Alhamdullilah masih bisa surplus,” ujar Kecuk.
Agenda Acara
Data yang akan dipublikasikan BPS dalam konferensi pers siang hari ini adalah:
- Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Maret 2019,
- Perkembangan Upah Pekerja/Buruh Maret 2019, dan
- Indeks Pembangunan Manusia 2018
Ikuti update informasinya di sini.
Upah nominal harian buruh tani nasional pada Maret 2019 naik sebesar 0,17 persen dibanding upah buruh tani Februari 2019, yaitu dari Rp53.781,00 menjadi Rp53.873,00 per hari. Upah riil mengalami penurunan sebesar 0,16 persen.
Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Maret 2019 naik 0,01 persen dibanding upah Februari 2019, yaitu dari Rp88.628,00 menjadi Rp88.637,00 per hari. Upah riil mengalami penurunan sebesar 0,10 persen.
Nilai impor Indonesia Maret 2019 mencapai US$13,49 miliar atau naik 10,31 persen dibanding Februari 2019, namun bila dibandingkan Maret 2018 turun 6,76 persen.
Impor nonmigas Maret 2019 mencapai US$11,95 miliar atau naik 12,24 persen dibanding Februari 2019 dan turun 2,29 persen jika dibanding Maret 2018.
Impor migas Maret 2019 mencapai US$1,54 miliar atau turun 2,70 persen dibanding Februari 2019, demikian juga apabila dibandingkan Maret 2018 turun 31,17 persen.
Peningkatan impor nonmigas terbesar Maret 2019 dibanding Februari 2019 adalah golongan mesin dan peralatan listrik sebesar US$211,2 juta (17,04 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung sebesar US$47,8 juta (67,32 persen).
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Maret 2019 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$10,42 miliar (29,01 persen), Jepang US$3,97 miliar (11,05 persen), dan Thailand US$2,42 miliar (6,75 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 19,21 persen, sementara dari Uni Eropa 8,37 persen.
Nilai ekspor Indonesia Maret 2019 mencapai US$14,03 miliar atau meningkat 11,71 persen dibanding ekspor Februari 2019.
Sementara jika dibanding Maret 2018 menurun 10,01 persen.
Ekspor nonmigas Maret 2019 mencapai US$12,93 miliar, naik 13,00 persen dibanding Februari 2019. Sementara dibanding ekspor nonmigas Maret 2018, turun 9,23 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2019 mencapai US$40,51 miliar atau menurun 8,50 persen dibanding periode yang sama tahun 2018, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$37,07 miliar atau menurun 7,83 persen.