Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Indonesia Menjanjikan, Produsen Es Krim Bermunculan

Jumlah pemain industri es krim dalam negeri bertambah hingga 2 kali lipat hanya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Es krim/wisegeek.com
Es krim/wisegeek.com

Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah pemain industri es krim dalam negeri bertambah hingga 2 kali lipat hanya dalam 3 tahun terakhir. Tingkat konsumsi per kapita yang masih rendah serta demografi penduduk Indonesia membuat potensi industri ini semakin besar.

Adji Andjono, Direktur PT Campina Ice Cream Industry Tbk., mengatakan dalam kurun 3 tahun belakangan ini, pemain di industri es krim bertambah dengan masuknya beberapa merek seperti Aice, Joyday, Glico, dan Nestle. Sementara, merek yang sudah ada antara lain Campina, Wall’s, Indoeskrim, dan Diamond.

“Pemain baru sebelum masuk pasti sudah riset ke konsumen, kemungkinan pertumbuhan memang masih tinggi,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (11/4/2019).

Adji menyebutkan beberapa faktor yang menarik minat pemain baru untuk masuk menggarap pasar es krim dalam negeri di antaranya jumlah penduduk yang berumur di bawah 40 tahun sekitar 125 juta hingga 130 juta jiwa atau hampir separuh dari total penduduk.

Gaya hidup generasi milenial dan urban lifestyle cenderung menyukai produk makanan dan minuman ringan ditambah dengan iklim Indonesia yang merupakan negara tropis sehingga permintaan es krim relatif ada sepanjang tahun.

Tingkat konsumsi es krim per kapita di Indonesia juga masih rendah dibandingkan negara-negara tetangga, yaitu 0,7 liter—0,8 liter per kapita per tahun. Adapun, di Malaysia 2 liter per kapita dan Singapura sebanyak 5 liter per kapita.

“Pertumbuhan ekonomi juga cukup stabil, walaupun tidak terlalu tinggi. Ini yang menyebabkan pemain baru masuk,” kata Adji.

Kendati demikian, dengan penambahan pemain 2 kali lipat dalam waktu yang cukup singkat, Adji memperkirakan akan ada penyesuaian bisnis pada 3 tahun hingga 4 tahun mendatang. Para produsen bakal berupaya agar bisa bertahan dengan dinamika persaingan yang ketat.

Campina pun melihat masuknya pemain baru sebagai tanda bahwa industri es krim masih berpotensi dan di sisi lain sebagai alarm untuk berjaga-jaga menghadapi penyesuaian bisnis ke depan.

“Kami bisa bertahan selama 45 tahun di industri ini. Untuk ke depan, kami akan mempertahankan cita rasa, kualitas, dan meningkatkan inovasi agar bisa merebut hati konsumen,” katanya.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan industri es krim dalam negeri memang masih memiliki prospek yang bagus ke depan. “Terbukti banyak yang baru, tetapi yang lama tetap tumbuh,” kata Adhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper