Bisnis.com, PALANGKARAYA - Presiden Joko Widodo berharap Bandara Tjilik Riwut bisa menjadi motor penggerak perekonomian di Kalimantan Tengah.
Kepala Negara mengatakan bahwa pembangunan bandara tersebut telah menghabiskan dana senilai lebih dari Rp700 miliar yang semuanya dibebankan pada APBN. Pembangunan mencakup bangunan terminal, taxiway, hingga perpanjangan landas pacu (runway).
"[Luas] dari yang sebelumnya 5.000 m² sekarang menjadi 29.000 m², artinya menjadi hampir enam kali lipat. Oleh sebab itu, kami harapkan Bandara Tjilik Riwut bisa jadi sebuah motor pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah," kata Presiden Jokowi seusai meresmikan Terminal Bandara Tjilik Riwut, Senin (8/4/2019).
Dia menambahkan, hal tersebut dilihat dari pertumbuhan jumlah penumpang dan kargo yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, data jumlah penumpang pada 2016 mencapai 842.973 orang, pada 2017 mencapai 954.120 orang, dan tahun lalu meningkat hingga 1,05 juta orang.
Adapun, pertumbuhan kargo tercatat sebesar 4.745,6 ton pada 2016, 5.088,9 ton pada 2017, dan 2018 sebanyak 5.718,4 ton. Menurutnya, pengembangan bandara tersebut bertujuan sebagai antisipasi pertumbuhan penumpang dan kargo di Kalteng.
"Nanti kalau pertumbuhan penumpang tinggi, otomatis akan semakin banyak penerbangan [yang dibuka] dari dan ke Kalteng," ujarnya.
Terminal baru memiliki luas 29.124 m² dan dapat menampung hingga 2.200 orang per hari. Sebelumnya, terminal lama hanya memiliki luas 3.865 m² dengan kapasitas 600 orang per hari.
Landas pacu (runway) berukuran 2.500 m x 45 m, untuk terminal baru didukung 2 taxiway masing-masing 150 m x 23 m, apron 328 m x 110 m serta parking stand mampu menampung sebanyak 4 pesawat berbadan lebar.