Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Karet Jamin Pasokan untuk Campuran Aspal

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia atau Gapkindo mengusulkan penggunaan karet jenis SIR 20 untuk campuran aspal karena jenis ini merupakan yang paling banyak diproduksi di Indonesia.
Ilustrasi getah karet./Antara-Nova Wahyudi
Ilustrasi getah karet./Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA -- Gabungan Perusahaan Karet Indonesia atau Gapkindo menilai penggunaan karet alam untuk campuran aspal dalam perawatan jalan nasional berpotensi mengurangi ketegantungan terhadap ekspor bila dilakukan secara massif. Produsen menyebut, pasokan karet alam untuk campuran aspal sangat memadai.

Asisten Direktur Eksekutif Gapkindo, Uhendi Haris mengatakan dalam empat bulan ke depan, terdapat pasokan sebanyak 98.000 ton yang bisa dimanfaatkan untuk campuran aspal. Jumlah tersebut merupakan produksi yang ditahan untuk tidak diekspor dalam kerangka pengaturan pasokan ke pasar global oleh tiga produsen utama, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

"Jadi tidak ada masalah dengan supply. Tapi kami minta jangan mengambil dengan harga terendah, tapi harga yang remuneratif," ujarnya dalam acara seminar di Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Uhendi mengatakan, harga karet alam mengalami tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2018, harga karet alam berada di titik nadir, yaitu US$120 sen per kilogram. Dia menyebut, tren penurnan harga telah memukul para pemangku kepentingan di industri karet alam, mulai dari petani hingga produsen.

Oleh karena itu, Gapkindo berharap pemerintah mau menyerap karet alam dengan harga di kisaran US$170 sen hingga US$200 sen per kilogram. Kisaran harga tersebut dinilai cukup menguntungkan bagi produsen dan petani karet.

Dalam jangka panjang, Gapkindo juga menjamin ketersediaan pasokan karet alam karena produksi karet saat ini masih di bawah kapasitas. Uhendi menuturkan, produksi karet alam Indonesia mencapai 3,63 juta ton sedangkan kapasitas produksi sebesar 5,65 juta ton.

Gapkindo mengusulkan penggunaan karet jenis SIR 20 untuk campuran aspal karena jenis ini merupakan yang paling banyak diproduksi di Indonesia. Pangsa SIR 20 mencapai 94,2persen dari tota produksi karet nasional. Adapun jenis lain yang diproduksi yakni SIR 3 dan SIR 10.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper