Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) melansir penggunaan karet alam untuk campuran aspal dalam pemeliharaan jalan amat potensial.
Penggunaan karet untuk campuran aspal atau aspal karet bisa digunakan untuk preservasi jalan sepanjang 355.988 kilometer.
Nanang Handono Prasetyo, Kasubdit Standar & Pedoman Direktorat Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga mengatakan penggunaan aspal karet menjadi alternatif penggunaan aspal buton. Dia menambahkan, penggunaan aspal karet akan dilakukan sesuai spesifikasi jalan.
"Sekarang penggunan karet sudah semakin serius dan nuansanya nuansa kerakyatan karena pengadaannya langsung ke petani," ujarnya dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Menurut Nanang, pihaknya sudah melakukan pembelian karet ke petani untuk bahan pencampuran aspal. Di Sumatra, panjang jalan yang berpotensi dipelihara dengan aspal karet mencapi 181.986 kilometer. Kemudian menyusul Jawa dan Kalimantan masing-masing 107.095 kilometer dan 66.907 kilometer.
Jalan sepanjang itu terdiri dari jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten. Panjang jalan nasional yang berpotensi dirawat dengan aspal karet mencapai 25.549 atau lebih dari separuh panjang jalan nasional. Kemudian, jalan provinsi yang juga berpotensi dilapisi aspal karet mencapai 29.719. Adapun, jalan milik kabupaten menjadi jalan dengan potensi penggunaan karet terpanjang, yakni 296.485.
Baca Juga
Nanang menuturkan, Kementerian PUPR sudah menerbitkan regulasi mengenai norma, standar, prosedur, dan manual penggunaan karet untuk campuran aspal, yaity SE Menteri PUPR No.04/SE/M/2019. Beleid ini berisi pedoan perancangan dan pelaksanaan campuran beraspal panas dengan aspal yang mengandung karet alam. Ketentuan ini juga mengatur spesifikasi aspal karet.