Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Industri Luar Jawa Perlu Tambahan Stimulus

Pembangunan kawasan industri di luar Jawa perlu stimulasi tambahan agar para investor mau menanamkan investasinya. Kawasan Jawa masih menjadi magnet kuat bagi investor karena dukungan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Pembangunan kawasan industri di luar Jawa perlu stimulasi tambahan agar para investor mau menanamkan investasinya. Kawasan Jawa masih menjadi magnet kuat bagi investor karena dukungan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai.

Mohammad Faisal, Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, mengatakan Indonesia memang membutuhkan penyebaran aktivitas manufaktur keluar Jawa untuk pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Namun, dengan fasilitas infrastruktur dan SDM yang terpusat di Jawa, pemerintah perlu memberikan insentif yang besar untuk menarik para investor agar mau masuk ke KI yang berada di luar Jawa.

“Investor cenderung maunya di Jawa, kalau keluar butuh insentif yang besar dan macam-macam, dari fasilitas infrastruktur, SDM, sampai fasilitas fiskal,” ujarnya, Senin (8/4/2019).

Selain  itu, hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam membangun kawasan industri di luar Jawa dalah pemetaan dan sinkronisasi antar kawasan industri. Pembangunan kawasan industri harus sesuai dengan kebijakan pembangunan industri nasional dan jangan sampai overlap dari sisi fungsi walaupun kawasan industrinya berada di daerah yang berbeda.

Dia juga menilai dalam membangun kawasan industri di luar Jawa, akan lebih baik apabila jumlahnya tidak terlalu banyak tetapi efektif. Perhatian pemerintah pun juga tidak akan terpecah dengan jumlah kawasan industri yang terlampau banyak.

“Lebih sedikit lebih bagus karena lebih fokus dan efektif daripada banyak dibangun tetapi banyak masalah,” jelas Faisal.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian menargetkan sebanyak 18 kawasan industri yang berada di luar Jawa mulai beroperasi pada kuartal III/2019. Dari 18 kawasan industri tersebut, potensi investasi yang terserap senilai Rp250 triliun dan tenaga kerja langsung sebanyak 900.000 orang.

“Investasi hingga Rp250 triliun itu juga mencakup pembangunan infrastruktur pendukung, seperti pembangkit listrik, water treatment, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), lahan, dan jalan,” kata Direktur Perwilayahan Industri Direktorat Jenderal Ketahanan Perwilayahan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Ignatius Warsito.

Adapun, kedelapan belas kawasan industri luar Jawa itu, berlokasi di Lhoukseumawe, Ladong, Medan, Tanjung Buton, Landak, Maloy, Tanah Kuning, dan Bitung. Selanjutnya di Kuala Tanjung, Kemingking, Tanjung Api-api, Gandus, Tanjung Jabung, Tanggamus, Batulicin, Jorong, Buli, dan Teluk Bintuni.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper