Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan pasok perkantoran Jakarta di luar kawasan Central Business District (CBD) tak sesemangat di dalam kawasan CBD.
Sepanjang 2018, pasar perkantoran non-CBD di Jakarta hanya akan mendapat pasokan sektar 118.000 meter persegi dari empat proyek, yaitu Gold Coast Office, MNC Land Tower, Burza Tower, dan Ciputra International Puri.
Jumlah yang sedikit ini cukup membantu pasar properti yang kelebihan pasokan untuk sedikit bernapas lega dan menyeimbangkan tingkat pasok dan serapan. Pasalnya jumlah proyek sepanjang 2018 jumlahnya lebih sedikit dari 2017, ketika jumlahnya mencapai dua kali lipatnya.
Jumlah pasokan baru terbukti melegakan pasar properti perkantoran dengan pada akhir 2018 tingkat hunian tercatat di 76 persen, peningkatan positif dari hasil dari periode yang sama tahun lalu di 75,8 persen.
Kemudian, dari seluruh kelas yang ada, gedung Grade C mencatatkan tingkat keterisian tertinggi hingga 90 persen, diikuti oleh Grade B sebanyak 72 persen dan Grade A 65 persen. Hingga akhir 2018, total asok ruang kantor mencapai 2,8 juta meter persegi.
Dari seluruh total pasok, Jakarta Selatan memimpin dengan pangsa 56 persen dari total pasok, disusul oleh Jakarta Barat 17 persen, Jakarta Pusat 14 persen, Jakarta Utara 13 persen dan Jakarta Timur 1 persen.
Baca Juga
Adapun, secara kualitas Grade B memiliki proporsi tertinggi hingga 60 persen dari total pasok. Sementara, Grade A dan C mengikuti cukup jauh dengan masing-masing 10 persen dan 29 persen.