Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boeing Uji Sistem Stabilitas Pesawat Terbaru untuk MAX

Boeing berhasil melakukan uji coba penerbangan menggunakan Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang telah diperbarui dan akan melaporkan hasilnya pada Federal Aviation Administration (FAA).
CEO dan Kepala Eksekutif Boeing Dennis Muilenburg./Bisnis-Bloomberg
CEO dan Kepala Eksekutif Boeing Dennis Muilenburg./Bisnis-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Boeing berhasil melakukan uji coba penerbangan menggunakan Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang telah diperbarui dan akan melaporkan hasilnya pada Federal Aviation Administration (FAA).


President and CEO Boeing Dennis Muilenburg bersama dengan pilot menguji langsung sistem MCAS tersebut yang dibenamkan dalam pesawat B737 MAX 7. Awak penerbangan melakukan beberapa skenario untuk mengetahui berbagai aspek dari perubahan perangkat lunak guna menguji risiko kegagalan.


"Pembaruan perangkat lunak berfungsi lancar seperti yang diharapkan, dan pesawat mendarat dengan selamat di Boeing Field [Seattle]. Kami akan mengirimkan pembaruan sebagai tinjauan FAA setelah uji coba ini selesai dalam beberapa pekan mendatang," kata Muilenburg dalam keterangan resmi, Kamis (4/4/2019).


Dia menambahkan, pihaknya akan melakukan penerbangan uji penerbangan dan demo tambahan. Hal tersebut dilakukan seiring dengan upaya pabrikan untuk mengidentifikasi dan memenuhi semua persyaratan sertifikasi dengan tepat.


Pihaknya menuturkan bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Selain itu, pengembangan dan uji coba sistem baru akan terus dilakukan untuk memastikan bisa berfungsi dengan semestinya.


Sistem kendali Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) didesain dan tersertifikasi untuk seri MAX yang berfungsi meningkatkan stabilitas pesawat menyamai seri 737. MCAS dirancang untuk mengaktifkan mode penerbangan manual yang disinkronkan dengan sensor Angle of Attack.  
 

Boeing telah mengembangkan pembaruan perangkat lunak MCAS untuk menyediakan proteksi tambahan apabila sensor AOA mengalami kesalahan dalam membaca data.


Perangkat lunak tersebut telah melalui ratusan jam analisis, tes laboratorium, verifikasi simulator, dan dua kali uji penerbangan. Selain itu, juga telah lolos uji sertifikasi yang dilakukan perwakilan FAA secara langsung sebagai peninjau selama uji penerbangan.


Sistem kendali penerbangan yang baru ini akan membandingkan input dari kedua sensor AOA. Apabila sensor terdapat selisih 5,5 derajat atau lebih, dengan posisi sirip (flap) pesawat ditarik, maka MCAS tidak akan aktif. Indikator pada layar dek penerbangan akan memberi tahu pilot.


Jika MCAS diaktifkan dalam kondisi tidak normal, maka hanya memberikan satu input data untuk setiap sensor AOA. Dengan demikian, tidak akan terjadi kondisi kegagalan akibat sistem MCAS yang memberikan banyak input.


Pembaruan ini diklaim akan mengurangi upaya kru pilot dalam situasi penerbangan tidak normal dan mencegah kesalahan pembacaan data akibat aktivasi MCAS. Boeing akan tetap melanjutkan koordinasi dengan FAA dan regulator lain terkait dengan sertifikasi pembaruan perangkat lunak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper