Bisnis.com, JAYAPURA-- Presiden Joko Widodo meminta permukiman di beberapa distrik yang rawan bencana di Kabupaten Jayapura dipindahkan. Relokasi diperlukan menyusul banjir bandang yang melanda Sentani dan sekitarnya pada 16 Maret 2019 lalu.
Presiden mengatakan lokasi baru akan ditetapkan oleh Gubernur Papua dan Bupati Kabupaten Jayapura. Dia menekankan lokas harus berada di zona yang aman untuk permikimanm Presiden berjanji permukiman baru bakal mulai dibangun setelah proses pembebasan lahan oleh pemerintah daerah tuntas.
"Saya ingin agar secepatnya ada penetapan lokasi sehingga masyarakat bisa mendapatkan kepastian di mana dan segera rumah itu akan dibangun," jelasnya saat meninjau kondisi para pengungsi di GOR Touware, Distrik Weibu, Sentani, Senin (1/4/2019).
Presiden menambahkan, penanganan banjir di Kabupaten Jayapura harus dilakukan jangka panjang. Dia menyebut, kawasan hijau di Pegunungan Cycloops harus direhabilitasi agar bencana banjir bandang tidak terulang.
Proses penanganan pengungsi saat ini melibatkan banyak pihak, mulai dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pemerintah daerah. Data BNPB menunjukkan banjir di Sentani telah merenggut 112 korban jiwa dan melukai 961 orang. Selain itu, sebanyak 4.763 jiwa atau 963 kepala keluarga mengungsi di 22 titik.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan pihaknya sudah membentuk tim untuk mencari lokasi permukiman baru bagi para pengungsi. Dia mengimbuhkan, proses pembebasan lahan akan segera dilakukan saat lokasi baru sudah ditentukan.
Baca Juga
"Tadi malam kita bicara, penyelesaian [pengungsi] harus permanen," tuturnya.