Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaringan Irigasi Bendungan Rajui Selesai Akhir 2019

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jaringan irigasi untuk bendungan Rajui, Aceh akan selesai pada akhir tahun ini.
ilustrasi: Bendungan Rukoh di Aceh
ilustrasi: Bendungan Rukoh di Aceh

Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jaringan irigasi untuk bendungan Rajui, Aceh akan selesai pada akhir tahun ini.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan bahwa pembangunan jaringan irigasi di Bendungan Rajui yang sudah selesai tahun 2016, memang tidak bersamaan dengan pembangunan bendungan Rajui.

"Rajui pembangunan irigasinya sudah tahun kedua sekarang dan selesai mustinya akhir tahun ini. Memang tidak bareng dengan bendungan. Misalnya, pembangunan bendungan dilakukan 4 tahun lalu, tahun ketiga kita baru mulai jaringan irigasinya," ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu.

Bendungan yang mulai dibangun pada awal 2011 ini selesai pada 2016, membutuhkan biaya sebesar Rp110,65 miliar. Dengan luas genangan 33,6 hektare, bendungan ini diharapkan mampu menampung air sebanyak 2,67 juta meter kubik untuk mengairi areal persawahan seluas 4.790 hektare sehingga mendukung program swasembada pangan dan juga untuk meningkatkan penyediaan air baku.

Selain itu, lokasi Bendungan Rajui yang berada di kaki lembah Seulawah, Kabupaten Pidie, Aceh,  membuatnya terlihat asri dan terbilang masih sangat alami sehingga juga menjadi salah satu destinasi wisata baru.

Menurut pria yang akrab disapa Yogi ini, pembangunan jaringan irigasi dibangun agar bendungan dapat berfungsi tidak hanya pada musim penghujan saja.

"Kalau hanya bendungan kan hanya musim penghujan saja fungsinya untuk pengairan. Kalau ada jaringan irigasi setiap musim kemarau maupun penghujan petani bisa tanam semua," katanya.

Menurut data yang diberikan dirjen SDA, untuk pembangunan jaringan irigasi di bendungan Rajui dengan areal 1.000 ha dilakukan konstruksi oleh PT.Andesmont Sakti dengan kontrak Rp106 miliar dan supervisi oleh Inako dengan kontrak Rp5,6 miliar.

Adapun target tahun 2019 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air untuk pembangunan irigasi (permukaan, rawa dan tambak) terbagi menjadi dua yakni pembangunan irigasi 42 ribu hektar di DI Lhok Guci, Komering, Baliase, Kaluku.Lalu rehabilitasi Irigasi seluas 120 ribu hektar di DI Batanghari, Ciujung, Serayu, Tapin, Gumbasa.

Menurut data Kementerian PUPR, pada tahun 2015-2018, pemerintah telah membangun 860.015 hektar jaringan irigasi. Tahun 2019 ditargetkan pembangunan 139.410 hektar jaringan irigasi sehingga total jaringan irigasi terbangun hingga 2019 seluas 999.425 hektar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper