Bisnis.com, JAKARTA- Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) memprediksi serapan pakan ikan akan mengalami peningkatan sebesar 1%-3% pada paruh pertama tahun ini dari realisasi sebesar 699.740 ton pada periode yang sama tahun lalu.
Ketua Divisi Akuakultur GPMT Haris Muhtadi menyebutkan peningkatan ini lantaran tidak ada gangguan berarti yang dihadapai oleh budi daya perikanan. “Program penataan atau pengurangan karamba agak ditunda,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (25/3/2019).
Seperti diketahui, penataan keramba jarring apung di sejumlah danau atau waduk yang tengah digencarkan pemerintah mendapat kritik dari sejumlah pihak. Pasalnya, keramba jaring apung yang ada di danau atau waduk seperti Danau Toba, Waduk Jatiluhur dan daerah lainnya dinilai menjadi salah satu tulang punggung penghasil perikanan budi daya.
Kendati demikian, jika tidak diatur, keberadaan waduk yang terlalu padat ikan dinilai bisa menimbulkan dampak negatif baik bagi lingkungan dan bagi pertambakan ikan sendiri seperti yang terjadi di Danau Toba beberapa waktu lalu.
Untuk itu, pemerintah pun berencana untuk melakukan penataan atau rasionalisasi di sejumlah danau dan waduk. Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sempat mengusulkan dibentuknya peraturan menteri terkairt pembinaan sungai dan danau untuk mengatasi hal ini.
Selain itu, ada pula usulan untuk menerapkan culture based fisheries (CBF) dan pemanfaatan KJA khusus.
“Ini kan perairan tertutup sebaiknya target produksi jangan dimasukkan dalam perairan tertutup. Untuk perairan tertutup kita harus jaga betul daya dukungnya. Mana kala dilawan dengan suatu skala industru maka dia akan bisa bertentangan,”kata Kepala BRSDM Sjarief Widjaja.