Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyelesaian Proyek Pembangunan LRT Depok-Bekasi Dipastikan Molor

Kementerian Perhubungan memastikan bahwa penyelesaian proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek jalur Depok--Bekasi menuju Jakarta baru akan terjadi pada 2020.
Ilustrasi - Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) rute Velodrome-Kelapa Gading memasuki Stasiun Velodrome Jakarta, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Ilustrasi - Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) rute Velodrome-Kelapa Gading memasuki Stasiun Velodrome Jakarta, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan memastikan bahwa penyelesaian proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek jalur Depok--Bekasi menuju Jakarta baru akan terjadi pada 2020.


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui masih terdapat beberapa hal yang masih perlu penyelesaian, salah satunya adalah pembebasan lahan. Akan tetapi, lahan yang masih dalam proses pembebasan masih tersisa sedikit lagi.


"Kami [memang] harapkan selesai pada 2019, tetapi mundur sedikitlah 1-2 bulan [sampai] 2020. Tinggal [pembebasan] lahan untuk deponya," kata Budi, Minggu (24/3/2019).


Lahan depo untuk LRT Jabodebek diputuskan berada di Bekasi Timur dan dibangun di atas lahan seluas 10,5 hektare.


LRT Jabodebek direncanakan menggunakan sistem persinyalan kereta terbaru dan kali pertama diterapkan pada LRT di Indonesia, yakni moving block. Penerapan sistem persinyalan moving block pada LRT Jabodebek telah disepakati karena sistem ini merupakan sistem yang tepat untuk digunakan.


Sistem persinyalan kereta api pada dasarnya merupakan seperangkat fasiltas yang memiliki fungsi untuk memberikan isyarat berupa bentuk, warna atau cahaya pada suatu tempat, sehingga dapat memberikan isyarat dengan arti tertentu dalam mengatur dan mengontrol pengoperasian kereta.


Sementara itu, sistem moving block merupakan sistem persinyalan berdasarkan memblok zona di masing-masing kereta. Dengan demikian, sistem ini mampu melakukan identifikasi posisi kereta dengan cepat dan tepat.


Penerapan sistem moving block pada LRT Jabodebek akan berdampak pada jarak antarkereta, sehingga memperpendek jarak kereta yang tengah beroperasi. Sistem ini juga berpengaruh pada headway atau frekuensi maupun jarak lalu lintas kereta yang ingin dicapai sehingga memengaruhi kapasitas angkut dengan headway 2-3 menit.


Sistem persinyalan moving block akan terhubung dengan sistem sinyal pusat dan sistem sinyal kereta. Sehingga sistem ini dapat lebih unggul dibandingkan dengan sistem fixed block.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper