Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekaman Suara Kokpit Lion Air JT 610 Bocor, Penyelidik Gelar Konpers

Pihak investigasi di Indonesia dikabarkan bakal menggelar konferensi pers perihal jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, setelah isi rekaman suara kokpit pesawat tersebut bocor ke media.
Petugas KNKT memegang serpihan pesawat Lion Air JT610, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11/2018)./Reuters-Beawiharta
Petugas KNKT memegang serpihan pesawat Lion Air JT610, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11/2018)./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA – Pihak investigasi di Indonesia dikabarkan bakal menggelar konferensi pers perihal jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, setelah isi rekaman suara kokpit pesawat tersebut bocor ke media.  

Sebagaimana diberitakan Reuters, pihak penyelidik pada hari ini, Kamis (21/3/2019), mengatakan akan mengadakan konferensi pers pada pukul 08.30 GMT atau 15.30 sore WIB. Langkah tersebut diambil setelah informasi dari rekaman suara kokpit pesawat nahas tersebut tersebar kepada publik.

Seperti diberitakan sebelumnya, rekaman suara kokpit Lion Air JT 610 mengungkapkan detik-detik terakhir sebelum pesawat dan seisinya terjun ke perairan Laut Jawa pada 29 Oktober 2018.

Pesawat Lion Air JT 610 itu dikemudikan Kapten Pilot berkebangsaan India, Bhavye Suneja, 31 tahun, dan co-pilot Harvino, warga negara Indonesia.

Para pilot pesawat Lion Air JT 610 jenis 737 MAX digambarkan bersusah payah mencari informasi dari buku panduan setelah pesawat jet yang mereka kendalikan tiba-tiba menukik ke bawah.

Menurut tiga sumber Reuters yang mengetahui isi rekaman suara kokpit pesawat itu, pilot Lion Air JT 610 terdengar tetap tenang selama sebagian besar penerbangan.

Sang pilot kemudian meminta co-pilot untuk menerbangkan pesawat sementara dia memeriksakan manual untuk mencari solusi permasalan.

Sesaat sebelum pesawat menukik ke laut, pilot Suneja hanya terdiam. Sedangkan Harvino menyerukan Allahu Akbar. Tak lama, pesawat pun menghantam perairan laut dan menewaskan total 189 orang di dalamnya.

Penyelidikan terhadap kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 jenis 737 MAX 8 menjadi lebih mendesak setelah pesawat dengan tipe sama nomor penerbangan ET 302 yang dioperasikan Ethiopian Airlines jatuh pada 10 Maret 2019 di Ethiopia.

Kecelakaan kedua yang terjadi hanya berselang lima bulan itu mendorong otoritas penerbangan Amerika Serikat (AS) Federal Aviation Administration (FAA) dan regulator lain menghentikan operasional model pesawat Boeing tersebut pascakecelakaan di Ethiopia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper