Bisnis.com, JAKARTA – Pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) saat ini masih didominasi oleh pengembang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, ke depan, PT KAI masih punya lahan untuk menggarap TOD dan berencana akan membuka kerja samanya dengan pengembang swasta.
Direktur Manajemen Aset dan Teknologi Informasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) Herfini Haryono mengatakan saat ini masih memiliki tujuh lahan potensial untuk dibangun TOD dengan berbagai konsep.
“Kami masih memiliki tujuh lahan yang juga potensial untuk dibangun TOD dengan konsep properti komersial baik itu mix-used maupun untuk properti hunian, dan ini akan terbuka untuk pengembang swasta yang juga ingin ikut bekerja sama,” katanya dalam Forum Group Discussion TOD The HUD Institute di Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Saat ini, Sinar Mas Land, pengembang yang mengembangkan Bumi Serpong Damai (BSD) City, sudah mulai melihat lahan PT KAI di sekitar stasiun Cisauk, Tangerang, untuk ikut mengembangkan kawasan TOD.
Sebelumnya, PT KAI hanya bekerja sama dengan pengembang BUMN Karya saja, yaitu Perumnas, Adhikarya, PP Properti, Wijaya Karya, dan Hutama Karya dengan menyediakan lahan minimum 8.000 meter persegi.
Baca Juga
“Konsep TOD itu sendiri juga sebagian besar dikonsepkan oleh pengembang mitra kami, dan kami hanya memantau agar pembangunannya bisa terintegrasi dengan baik dengan stasiun yang kami miliki saat ini, sehingga tidak mengganggu kelancaran operasional, serta keamanan dan kenyamanan penumpang yang menggunakan KRL [Kereta Rel Listrik],” jelasnya.
Untuk proyek kerja sama dengan Perumnas di Tanjung Barat, PT KAI berencana membangun satu rumah susun sederhana milik dan satu apartemen sederhana milik di atas lahan sekitar 8.000 meter persegi.