Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Serapan Material Beton Sulit Terealisasi

Produsen material beton sulit memenuhi target serapan material beton sebesar 30% pada proyek konstruksi nasional.
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA-- Produsen material beton sulit memenuhi target serapan material beton sebesar 30% pada proyek konstruksi nasional.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I) Wilfred Singkali mengatakan bahwa tahun ini target serapan material beton terhadap proyek infrastruktur masih akan mengikuti proyeksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Jika berdasarkan proyeksi Kementerian PUPR, untuk bisa berperan 30% pada proyek konstruksi nasional maka kapasitas produksi produsen beton precast harus mencapai 41 juta ton per tahun," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (19/3/2019).

Perhitungan kapasitas produksi 41 juta ton ini merupakan total dari 76 pabrik baru. Saat ini terdapat 42 perusahaan produsen pabrik baru, namun target ini diyakini belum tercapai. "Kemungkinan belum tercapai karena existing capacity belum terpakai 100%.

Direktur Utama Wijaya Karya Beton Hadian Pramudita mengungkapkan pihaknya membidik kontrak baru Rp9,07 triliun untuk pengerjaan beberapa proyek seperti jalan tol.

"Kami sudah dapat itu tol bogor ring road itu dari non Wika yang dari Wika kemungkinan hanya tol Padang - Pekanbaru, dan area Bandung ada 2 paket disitu kebetulan Wika kontraktor, yang di Jakarta Harbour," ujarnya.

Apabila dirinci lebih lanjut, proyek tol yang diserap adalah Tol Bogor Ring Road seksi IIIA, Tol Padang - Pekanbaru, Tol NS-Link Bandung dan Tol Harbour Road 2 (Jalan Tol Ancol Timur - Pluit).

Menurut Hadian, dari kontrak sebesar Rp9,07 triliun, pada kuartal I tidak begitu besar karena tertunda karena pesta demokrasi yang akan datang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper