Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyiapkan solusi jangka panjang guna menangani kerusakan lahan pascabanjir yang terjadi di Sentani, Jayapura adalah dengan merehabilitasi kerusakan di kawasan hutan di sana.
Ida Bagus Putera Prathama, Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) KLHK, menyampaikan sebagai solusi jangka panjang pihaknya akan melakukan rehabilitasi dari tingkat hulu.
"Jadi, longsor, banjir itu kan penyebabnya banyak. Salah satunya kalau hutan di hulu rusak itu dapat [menjadi salah satu] penyebabnya, jadi yang akan lakukan ya merehabilitasi [hutannya]," katanya kepada Bisnis, Senin (18/3).
Putera mengatakan selain merehabilitasi hutan dengan cara melakukan penanaman pohon, pihaknya juga akan membangun bangunan-bangunan sipil teknis. "Misalnya membuat tanggul, mencegah erosi, hanya [bentuknya] kecil-kecil, kalau yang besar itu urusannya KPUPR," lanjutnya.
Terkait dana yang akan digelontorkan, Putera mengatakan saat ini besarannya masih dalam tahap pembahasan.
Melalui akun instagram resminya @KementerianLHK, KLHK juga memberikan beberapa solusi yang akan dilakukan ke depan untuk merehabilitasi lahan di Sentani.
Solusi pertama yang akan diambil adalah mengembalikan kawasan hutan sesuai dengan fungsinya.
"Kemudian melakukan review tata ruang berdasarkan pertimbangan pengurangan resiko bencana dan mengembangkan skema adaptasi di titik banjir," tulis KLHK, Minggu (17/3/2019).
Solusi lainnya, dengan melakukan internalisasi Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu (RPDAST) dan Program Rehabilitasi Lahan di hulu serta tengah daerah aliran sungai (DAS). "Terutama kawasan hutan ke dalam indikasi program pada tata ruang," tandasnya.
Banjir Bandang dan Tanah Longsor yang melanda Sentani, Jayapura pada Sabtu (16/3/2019) telah menewaskan 58 orang, melukai puluhan orang serta mengakibatkan lebih dari 4.000 warga terpaksa mengungsi.