Bisnis.com, JAKARTA – Penawaran harga rumah di London, Inggris anjlok bulan ini karena banyak konsumen yang menunda pembelian menuju pengambilan keputusan kesepakatan Brexit.
Rata-rata nilai jual hunian di Inggris melorot sepanjang Maret hingga 1,1% dari Februari menjadi 607.557 pound sterling atau setara dengan US$806.000. Adapun, penawaran harganya juga merosot 3,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya dengan angka penjualan dari agen realestat mencapai 9,6% lebih rendah dari Maret 2018.
Pasar properti Inggris terus tergerus oleh ketidakpastian akan hubungan Inggris dengan Eropa. Setelah harganya smepat melambung tinggi, nilai jual hunian di Inggris terjun untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan pada 2018.
Kenaikan harga hunian nasional di Inggris juga melambat karena angka penjualannya mengindikasikan adanya perlambatan pada saat umumnya penjualan rumah mencapai puncaknya. Penawaran harga hunian turun 0,4% menjadi 302.002 pound sterling pada musim semi dan turun 0,8% dalam catatan tahunan.
“Aktivitas pembelian tidak sesemangat biasanya, dengan banyaknya pembeli yang menunda pembelian karena menantikan kondisi politik Inggris membaik,” kata Miles Shipside, Direktur Rightmove, perusahaan pencarian properti daring, seperti dilansir Bloomberg, Senin (18/3/2019).
Menurut Shipshide, masih banyak ketidakpastian yang akan terjadi dan akan berlanjut di pasar properti London.
Baca Juga
Selain itu, laporan Acadata, yang mencatat seluruh penjualan perumahan, menunjukkan harga rumah di Britania Raya melorot 0,5% setahun belakangan. Namun, penurunan harga tersebut tidak termasuk di London dan wilayah Tenggara yang nilainya masih belum berubah dari tahun lalu.