Bisnis.com, SUKABUMI - Pemerintah meluncurkan untuk ke sepuluh Program Link and Match antara Industri dan SMK di Jawa Barat, Senin (18/3/2019). PT Schneider Electric Indonesia menjadi salah satu dari 28 perusahaan yang menyerahkan bantuan mesin dan peralatan untuk keperluan praktikum.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa hingga tahap kesepuluh peluncuran program ini, jumlah yang terlibat telah melampaui target dengan mencapai 2.612 SMK dan 899 industri.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak SMK dan industri yang sangat antusias ikut serta dalam program strategis ini,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Peluncuran Pendidikan Vokasi Link and Match SMK dengan Industri Wilayah Jawa Barat di Sukabumi, Senin (18/3/2018).
Dalam rangkaian kegiatan ini, juga dilakukan pemberian bantuan mesin dan peralatan oleh 28 perusahaan kepada 208 SMK untuk keperluan praktikum. Salah satunya dari PT Schneider Electric Indonesia yang memberikan bantuan senilai 300.000 Euro untuk pengembangan center of excellence bidang ketenagalistrikan untuk 10 SMK, di antaranya di Cimahi dan Jayapura.
Sebelumnya, Schneider Electric Indonesia menyatakan akan secara bertahap meningkatkan fasilitas laboratorium pada 184 sekolah kejuruan di seluruh Indonesia hingga 2022.
Center of Excellence akan melaksanakan pelatihan yang berfokus pada program pelatih tentang listrik, otomasi, dan energi terbarukan untuk guru kejuruan dan teknisi laboratorium dengan total target 240 guru yang terlatih dan 10.800 siswa yang lulus untuk 5 tahun ke depan sejak 2018.
Pengembangan Center of Excellence adalah bagian dari Schneider Electric Foundation’s Access-to-Energy Program yang awalnya diluncurkan pada 2009. Program ini bertujuan untuk memastikan akses yang aman dan dapat diandalkan untuk energi di negara-negara berkembang melalui tiga pilar: Penawaran dan Model Bisnis, Investasi dan Pelatihan dan Kewirausahaan.
Dalam 7 tahun terakhir hingga September 2018, program ini telah melatih lebih dari 125.000 orang untuk pekerjaan terkait energi. Dengan dukungan lebih dari 50 kemitraan pelatihan di 25 negara, program ini telah melatih 1.000 pelatih, mendukung 700 pengusaha, dan menciptakan sembilan pusat keunggulan dengan peralatan berkualitas.