Bisnis.com, PURBALINGGA - PT Angkasa Pura II (Persero) mempersiapkan dana investasi sebesar Rp300 miliar untuk proyek pembangunan tahap I Bandara Wirasaba di Purbalingga, Jawa Tengah.
Direktur Teknik dan Operasi AP II Djoko Murjatmodjo menjelaskan dalam pembangunan tahap I, landasan pacu (runway) akan berdimensi 1.600 m × 30 m. Adapun, pembangunan runway akan menggunakan metode design and build karena bentuknya sudah standar.
"Kami sudah alokasikan sekitar Rp300 miliar untuk pembangunan landasan dan terminal. Untuk terminal sedang dalam tahap detil desain, sekarang sedang berlangsung," kata Djoko, Selasa (12/3/2019).
Dia memproyeksikan Bandara Wirasaba sebagai penerbangan domestik sebagai penghubung intra provinsi di Pulau Jawa.
Pihaknya menambahkan gedung terminal yang akan dibangun tidak terlalu besar, yakni hanya 3.600 m2 dengan kapasitas hingga 300.000 penumpang per tahun. Apron dan sarana penunjang lain sedang dalam tahap penggambaran desain.
Pekerjaan persiapan sekarang sedang berlangsung berkat dukungan dari TNI Angkatan Udara, tinggal pelaksanaan konstruksi. Pekerjaan tersebut akan dimulai setelah penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan TNI AU.
Setelah pembangunan tahap awal rampung, ujarnya, runway bandara tersebut akan dikembangkan hingga berdimensi panjang 2.500 meter dan lebar 45 meter. Nantinya bisa didarati oleh pesawat berlorong tunggal (narrow body) jenis Boeing 737.
Akan tetapi, Djoko menuturkan pengembangan bandara akan dilakukan melihat pertumbuhan trafik.
Menurutnya, letak calon Bandara Wirasaba di Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, sangat strategis, karena berada di tengah-tengah beberapa kabupaten yaitu Banyumas, Kebumen, Banjarnegara dan Wonosobo.
Adapun, Kabupaten Purbalingga saat ini menjadi primadona karena menjadi pusat lalu lintas antarkabupaten dan menjadi tujuan penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Pembangunan Bandara Wirasaba tersebut sudah dinantikan oleh Presiden Joko Widodo sejak akhir 2017. Kepala Negara tertarik dengan rencana pembangunan tersebut karena wilayah Purbalingga perlu untuk diberikan konektivitas udara.