Bisnis.com, JAKARTA--PT Garuda Indonesia Tbk. akan menunggu hasil investigasi dua peristiwa kecelakaan dan sikap Boeing sebelum memutuskan jenis pesawat yang akan menggantikan Boeing 737 Max 8.
Direktur Utama Garuda Indonesia IGN Askhara Danadiputra mengatakan sedang melakukan negosiasi terkait dengan perubahan pesanan pesawat Boeing 737 Max 8 dengan pihak pabrikan. Akan tetapi, proses perubahan pesanan tersebut sudah dilakukan sebelum kecelakaan yang dialami Lion Air maupun Ethiopian Airlines.
"Jumlah dan jenis pesawat pengganti dari pesanan 49 unit Boeing 737 Max 8 masih belum ditentukan. Keputusan sangat bergantung pada hasil investigasi dua kecelakaan yang melibatkan jenis pesawat tersebut," kata Askhara kepada Bisnis, Selasa (12/3/2019).
Dia menambahkan akan mencermati posisi sikap dan tindakan Boeing terhadap pesawat seri Max tersebut.
Pria yang akrab disapa Ari Askhara ini mengaku grounded sementara yang dilakukan terhadap 1 unit Boeing 737 Max 8 tidak berpengaruh signifikan terhadap maskapai.
Adapun, grounded yang dilakukan hanya 1 unit dari total 144 unit pesawat yang dioperasikan. Hal tersebut sejalan dengan value aspek keselamatan sebagai inti operasional perusahaan.
Baca Juga
Garuda Indonesia telah melakukan prosedur inspeksi ekstra terhadap satu unit Boeing 737-8 Max yang masih dioperasikan guna menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.
Dia menjelaskan beberapa sistem tersebut antara lain, sistem kecepatan di udara dan altitude, sistem kontrol pesawat, dan sistem manajemen stall. Saat ini, kondisi pesawat yang dioperasikan maskapai pelat merah tersebut dalam hasil baik atau no fault found.
Pihaknya juga secara intensif melakukan koordinasi langsung dengan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) guna melakukan tindakan preventif apabila diperlukan.