Bisnis.com, TANGERANG — Presiden Joko Widodo meminta kemudahan dalam memberikan insentif libur pajak atau tax holiday apabila ada investor yang ingin berinvestasi di industri petrokimia.
Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2019 di Indonesia Convention Exhibition di Tangerang, Banten, Selasa (14/3/2019).
Kepala Negara mengatakan bahwa investasi petrokimia perlu diberi kemudahan karena impor petrokimia yang dilakukan oleh Indonesia cukup besar. Dengan demikian, Indonesia perlu memiliki industri yang dapat memproduksi produk subtitusi bagi impor tersebut.
"Subtitusi barang impor harus diberikan prioritas. Daripada kita impor, lebih baik mereka [investor] mendirikan [pabrik petrokimia] di sini. Artinya, neraca transaksi berjalan kita semain baik, neraca perdagangan kita akan semakin baik. Kita harus mengerti ini, kunci investasi ini. Saya sudah sampaikan ke Menteri Keuangan, kalau ada [investasi] petrochemical, tutup mata, kasih tax holiday," kata Jokowi.
Menurutnya, langkah tersebut perlu diambil karena Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan.
Presiden Jokowi mengatakan masalah tersebut telah muncul sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu namun tidak diselesaikan kendati pemerintah mengetahui kuncinya ada di aspek investasi dan ekspor
"Tahu kesalahan kita, tahu kekurangan kita, rupiah berapa defisit kita tahu, kok tidak diselesaikan. Bodoh banget kita kalau seperti ini," kata Jokowi yang berharap Indonesia tidak kalah dari Laos atau Kamboja dalam hal investasi.