Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Kredit Naik, Likuiditas Melambat

Bank Indonesia (BI) melihat transmisi suku bunga kebijakan bank sentral terus berlanjut seiring peningkatan suku bunga kredit.
Karyawan keluar dari gedung Bank Indonesia di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan
Karyawan keluar dari gedung Bank Indonesia di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melihat transmisi suku bunga kebijakan bank sentral terus berlanjut seiring peningkatan suku bunga kredit.

Rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Januari 2019 tercatat sebesar 10,88%, meningkat sebesar 8 basis poin dibandingkan dengan suku bunga pada bulan sebelumnya. 

"Rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka pada sebagian besar tenor juga meningkat pada Januari 2019," tulis Bank Indonesia (BI) dalam laporan uang beredarnya, Kamis (28/02/2019). 

Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka tenor 3, 6, 12 dan 24 bulan tercatat masing-masing sebesar 6,91%, 7,20%, 6,69%, dan 7,27%, meningkat dibandingkan dengan suku bunga pada bulan sebelumnya sebesar 6,84%, 7,06%, 6,51%, dan 7,21%. 

 Adapun, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan relatif stabil, yaitu sebesar 6,91% pada Januari 2019 dan 6,92 pada Desember 2018.

Dalam laporan ini, bank sentral juga merilis data likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2).

BI melihat M2 tumbuh melambat pada Januari 2019. Posisi M2 pada Januari 2019 tercatat sebesar Rp5.645,8 triliun atau tumbuh 5,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,3% (yoy).

Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), perlambatan M2 dikontribusikan oleh seluruh komponennya yakni uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, dan surat berharga selain saham yang masing-masing tumbuh sebesar 3,8% (yoy), 6,0% (yoy), dan 10,3% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 4,8% (yoy), 6,8% (yoy), dan 11,8% (yoy).

"Perlambatan pertumbuhan M2 terutama dipengaruhi oleh penurunan aktiva luar negeri bersih serta kontraksi operasi keuangan pemerintah," tulis BI.

Aktiva luar negeri bersih pada Januari 2019 turun lebih dalam menjadi -9,3% (yoy) dari bulan sebelumnya sebesar -6,4% (yoy). 

Penurunan aktiva luar negeri bersih tersebut terutama didorong oleh perlambatan tagihan kepada non residen yang disebabkan oleh penurunan cadangan devisa pada Januari 2019. 

BI mencatat operasi keuangan pemerintah mengalami kontraksi tercermin dari penurunan tagihan bersih kepada pemerintah Pusat, yaitu dari -3,3% (yoy) menjadi -14,1% (yoy) pada Januari 2019, sejalan dengan peningkatan rekening giro pemerintah pusat di Bank Indonesia. 

Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2019 mencapai 11,9% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 11,7%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper