Bisnis.com, MATARAM--Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy pesimistis pembangunan rumah tahan gempa (RTG) yang diberi tenggat waktu sampai 12 April 2019 oleh pemerintah pusat, dapat terealisasikan.
Dalam kurun waktu tujuh bulan sejak terjadinya gempa, progres pembangunan rumah tahan gempa di Lombok Timur, kurang menggembirakan, di sisi lain, pemerintah Lotim dihadapkan pada tuntutan dari pemerintah pusat, jika pembangunan RTG harus tuntas pada 12 April.
“Terdapat kurun waktu satu setengah bulan lagi untuk memenuhi target dimaksud,” katanya dalam laman Pemkab Lombok Timur, Kamis (28/2/2019).
Dia menyebutkan terdapat beberapa persoalan yang menyebabkan lambannya pembangunan RTG, seperti terdapat persoalan di antara kelompok masyarakat (pokmas) dalam penentuan jenis RTG. Selain itu, fenomena aplikator yang bermodal minim juga menjadi persoalan lain.
Selain mempersoalkan kendala di lapangan, ia juga menyinggung jika saat ini dana untuk pembangunan RTG kategori rusak berat, baru dikucurkan sebagian di Lombok Timur sebesar Rp384 miliar.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Lombok Timur, Purnama Hadi menjelaskan masa transisi sebenarnya sudah berakhir pada 26 Februari 2019, yang artinya, pembangunan RTG tidak dapat dilakukan lagi.
Baca Juga
Namun, pihak pemprov telah mengajukan perpanjangan waktu ke pemerintah pusat, guna memperpanjang masa transisi dimaksud, katanya.
Pihaknya saat ini sedang melakukan rekapitulasi kepada pokmas yang belum berkontrak. selain itu, terdapat pula warga terdampak belum mendapatkan transfer dana di buku tabungan mereka.
