Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian ESDM bergerak cepat atas musibah longsor yang menimpa tambang emas ilegal di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, dengan mengutus para inspektur tambang untuk melakukan inspeksi longsor sekaligus membantu proses evakuasi korban.
"Kementerian ESDM sudah mengirimkan tiga orang inspektur tambang untuk inspeksi penyebab longsor dan membantu proses evakuasi," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, Rabu (27/2/2019).
Kementerian ESDM juga bergerak cepat dengan berkirim surat kepada Pemerintah Sulawesi Tengah untuk menertibkan pertambangan ilegal di wilayah tersebut. "Kami sudah berkirim surat atas nama Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara agar masalah ilegal tambang cepat selesai," tambah Agung.
Agung menegaskan permasalahan tambang ilegal tersebut murni dalam ranah hukum. Menurutnya, Kementerian ESDM hanya membina dan melakukan pengawasan bagi pertambangan legal.
Terkait tambang ilegal tersebut, Agung menyatakan Kementerian ESDM juga selalu melakukan koordinasi dengan para penegak hukum jauh-jauh hari sebelum kejadian longsor.
Atas kejadian tersebut, tambah Agung, pemerintah khususnya Kementerian ESDM turut menyampaikan bela sungkawa. "Kita turut berduka cita sedalam-dalamnya atas bencana longsor tersebut," tutupnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, pertambangan emas ilegal tersebut mengalami longsor pada Selasa (26/2/2019) malam. Dilaporkan ada 60 warga yang tertimbun. Dari jumlah tersebut, 11 orang dapat diselamatkan dan 3 lainnya dilaporkan dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia.