Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

April, Perta Arun Gas Terima Kargo LNG Pertama dari Singapura

PT Perta Arun Gas bakal menerima 1 kargo pertama dari Singapura yakni dari PPT Energy Trading Singapore pada April 2019 melalui faislitas penerimaan di Arun, Lhokseumawe.
Liquefied Natural Gas (LNG)./Istimewa
Liquefied Natural Gas (LNG)./Istimewa

Bisnis.com, MEDAN - PT Perta Arun Gas bakal menerima 1 kargo pertama dari Singapura yakni dari PPT Energy Trading Singapore pada April 2019 melalui fasilitas penerimaan di Arun, Lhokseumawe.

Sekretaris Perusahaan PT Perta Arun Gas, Ahmad Sujandhi mengatakan penerimaan kargo pertama gas alam cair dari Singapura ini berdasarkan pokok-pokok kerja sama atau head of agreement/HoA) yang diteken pada awal Februari 2019 dengan PPT Energy Trading Singapore. 

Adapun, LNG yang diterima dari Singapura hanya disimpan di tangki penyimpanan.  "Diperkirakan awal April 2019, kapal LNG, first cargo akan datang. Untuk HoA dengan PPT Energy Trading Singapore sudah ditandatangani Rabu kemarin tanggal 6 Februari," katanya.

Sebelumnya pekerjaan perbaikan tangki pemanas dan penyediaan sarana IT/sistem manajemen inventori telah dilakukan. Dari sisi kapasitas tangki LNG, kini menjadi 210.000 m3 dari dua unit tangki penyimpanan. Sementara itu, untuk kargo LNG yang bakal diterima diperkirakan sebesar 150.000 m3.

Pada Maret 2016, Pemerintah meluncurkan fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk mendukung proses distribusi logistik yang murah dan efisien, mendukung pertumbuhan industri dalam negeri sekaligus menjadikan Indonesia sebagai hub logistik di kawasan Asia Pasifik. Adapun, dengan pengoperasian LNG hub ini, satu PLB beroperasi untuk bidang pengelolaan LNG.

"Untuk LNG Hub 1st kargo, diperkirakan sejumlah 150.000 m3, untuk selanjutnya menunggu konfirmasi dari konsumen," katanya. 
 
Presiden Direktur Perta Arun Gas Arif Widodo mengatakan beroperasinya LNG hub akan menyumbang 13% terhadap pendapatan perseroan di tahun ini. Beroperasinya LNG hub ditandai dengan penerimaan kargo pertama gas alam cair dari Singapura ini berdasarkan pokok-pokok kerja sama atau head of agreement/HoA) yang diteken pada awal Februari 2019 dengan PPT Energy Trading Singapore.

Ádapun, mayoritas pendapatan perusahaan masih berasal usaha regasifikasi untuk kebutuhan pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Sisanya, berasal dari jasa utilitas fasilitas kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE) anak usaha di bidang hulu migas hingga cool down service dan filling station. 

Di tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar US$77,5 juta sepanjang tahun 2019. Sementara itu, pada 2018, perusahaan mengumpulkan pendapatan sebesar US$79,7 juta.  "Kontributor utama pendapatan [berasal dari] PLN. Kalau yang buat LNG hub, kontribusinya di tahun 2019 sekitar 13% dari pendapatan 2019," kata Arif.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper