Bisnis.com, JAKARTA - Bioenergi diyakini menjadi salah satu sumber energi pembangkit listrik ramah lingkungan di Kalimantan Barat.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat Agung Murdifi menyatakan potensi energi baru terbarukan terbesar di Kalimantan Barat, lekat sekali dengan bioenergi.
Luas lahan sawit di Kalbar mencapai 1.312.517 Ha atau setara dengan 64% dari total lahan perkebunan yang ada.
"Potensi semestinya kita optimalkan untuk memperoleh energi yang ramah lingkungan serta terjangkau bagi masyarakat,” jelas Agung Rabu (27/2/2019).
Agung menuturkan saat ini sudah ada pengembang yang membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik baik tenaga biomassa maupun biogas di Kalimantan Barat. Ada pembangkit listrik biomassa Rezeki di Siantan 10 MW dan excess biomass 3,5 MW di Ketapang.
Selanjutnya, tak hanya biomassa saja, tetapi juga ada potensi EBT lainnya seperti energi mikro hidro hingga tenaga surya.
“Saya melihat potensi EBT di Kalbar ini cukup berlimpah, sementara minat pelaku usaha untuk berinvestasi dibidang ketenagalistrikan juga cukup tinggi,” ujar Agung.
Dengan demikian optimalisasi penggunaan EBT di Kalbar diperlukan karena selain akan membantu meningkatkan penggunaan bauran energi terbarukan secara nasional juga tentunya akan memberikan manfaat bagi peningkatan perekonomian masyarakat di Bumi Khatulistiwa ini.
