Bisnis.com, JAKARTA - Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok meningkatkan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia pada usianya yang ke-31.
Salah satu unit organisasi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan itu mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penjagaan, pengamanan dan penertiban peraturan di bidang pelayaran di perairan laut dan pantai.
Pengawasan dan penertiban kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air, penyelaman, instalasi eksplorasi dan eksploitasi, bangunan di atas dan di bawah air, juga merupakan tugas PLP.
"Selain itu, memberi bantuan, mencari, melakukan pertolongan jika ada musibah di laut, penanggulangan kebakaran, mengamankan dan mengawasi sarana bantu navigasi pelayaran, serta menanggulangi pencemaran di perairan," kata Kepala Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok Elwin Refindo dalam siaran pers, Jumat (22/2/2019).
Saat ini PLP Kelas I Tanjung Priok didukung oleh 264 orang personil; 13 unit kapal patroli yang terdiri atas 2 unit kapal kelas I, 10 unit kapal kelas II, dan 1 unit kapal kelas III; serta 3 unit Rigid Inflatable Boat (RIB).
Beberapa kapal patroli yang dimiliki PLP Kelas I Tanjung Priok a.l. KN. Trisula, KN. Alugara, KN.Kujang, KN. Celurit, KN. Cundrik, KN. Belati, KN. Golok, KN. Panah, KN. Pedang, KN. Kapak, KN. Damaru, KN. Jembio, dan KN. P 348.
Adapun wilayah kerja PLP Kelas I Tanjung Priok meliputi wilayah perairan sebelah barat Sumatra Utara dan Sumatra Barat, seluruh perairan Sumara Selatan, Bengkulu, Jambi, Bangka, Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Strategi yang dilaksanakan oleh Pangkalan PLP Tanjung Priok adalah Patroli Keselamatan Maritim (Patkesmar) yang dilakukan secara kontinyu dan konsisten oleh Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok.
"Beberapa waktu lalu, Pangkalan PLP Tanjung Priok juga aktif ikut dalam operasi-operasi SAR bersama Basarnas, seperti kejadian musibah jatuhnya pesawat Lion Air di Tanjung Kerawang dan bencana tsunami Selat Sunda, di mana PLP Tanjung Priok mengerahkan hampir separuh dari kekuatan kapal patrolinya untuk mendukung kegiatan SAR," ujar Elwin.