Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura Kargo mengakui perseroan sedang mengalami penurunan volume kargo kelolaan hingga 20% pada Januari 2019 dibandingkan dengan volume kargo pada Januari 2018 (year-on-year).
Agar penurunan volume kargo kelolaan tidak semakin parah, Angkasa Pura Kargo menggandeng maskapai khusus freighter My Indo Airlines. Selain untuk menyiasati penurunan volume kargo kelolaan, kerja sama ini diharapkan juga bisa menutupi tingginya tarif kargo udara atau surat muatan usaha (SMU) .
Direktur Utama Angkasa Pura Kargo Denny Fikri menuturkan bahwa pihaknya mengalami penurunan volume kargo kelolaan mencapai 20% sepanjang Januari 2019 dibandingkan dengan Januari 2018.
Dia memperkirakan bahwa hal ini sebagai dampak dari kenaikan tarif kargo udara yang dilakukan oleh maskapai sehingga industrinya yang berperan sebagai penunjang turut terdampak.
PT Angkasa Pura Kargo adalah anak usaha dari PT Angkasa Pura II (Persero) yang berfokus meIayani jasa operator pergudangan kargo, pelayanan kargo dan pos udara serta pengembangan prasarana dan sarana terminal kargo. PT Angkasa Pura Kargo beroperasi di sejumlah bandara Indonesia yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero).
"Upaya ini menyiasati penurunan volume dengan bekerja sama dengan maskapai khusus freighter kargo udara. My Indo Airlines juga akan langsung melayani penerbangan kargo Jakarta-Palembang dan Palembang-Jakarta," terangnya kepada Bisnis, Rabu (20/2/2019).
Angkasa Pura Kargo bersama My lndo Airlines secara resmi menjalin kerja sama untuk mendukung bisnis pengembangan kargo udara nasional. Dengan mengoptimalkan Iayanan cargo freighter yang dimiliki My lndo Airlines, diharapkan kebutuhan Iayanan kargo udara dapat semakin terakomodir.
Adapun, kerja sama yang dilakukan meliputi kegiatan logistik dan supply chain, pengelolaan pergudangan, pemeriksaan keamanan kargo dan pos atau regulated agent (RA), pelayanan jasa kargo dan pos lainnya, serta cargo sales agent.
"Kita harapkan dengan adanya kerja sama maskapai ini dengan Asperindo dan kurir, bagi semua bisa jadi solusi yang terbaik, karenatarif kargo baru-baru ini meningkat," ungkapnya.
Dia berharap agar cargo freighter sebagai salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan. Dengan demikian, dia berharapkan kerja sama ini dapat mengakomodir kebutuhan pasar kargo udara nasional secara optimal.
Sebagai bocoran, disebutkan bahwa maskapai khusus kargo dapat memberikan harga yang bersaing dengan maskapai penumpang dengan menggunakan harga sebelum kenaikan.