Bisnis.com, JAKARTA - Proyek light rail transit (LRT) Bandung Raya akan dibangun dengan memperhatikan feasible agar investor mau masuk.
Direktur Utama PP Infrastruktur Didik Mardiyanto mengatakan sebetulnya LRT ini cukup efektif untuk mengurangi kemacetan, namun ada hal-hal yg harus diperhatikan agar pemerintah tidak berat.
"Sekarang masalahnya bukan efektif nggak efektif tapi kita membuat pembiayaan yang bisa membuat bisnis ini feasible di investor karena kalau tidak pemerintah akan bangun dengan investasi yang cukup besar," tuturnya kepada Bisnis, Selasa (19/2/2019).
Menurut Didik, LRT Bandung tidak mungkin feasible tetapi yang terpenting bagaimana mengubah bisnis itu menjadi feasible.
"Bisa kita bikin TOD [transit oriented development], mungkin ada pengembangan wisata, harus terintegrasi dengan ekonomi yang lain yang bisa men-generate revenue," katanya.
Sebagai informasi, proses LRT Bandung Raya sudah diinisiasi sejak 2014. Kala itu, pembangunan LRT dibahas dalam rapat terpadu yang melibatkan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia, PT Kereta Cepat Indonesia China, JMT, dan dinas terkait.
Sayangnya, konsep bisnisnya tidak lolos dari sisi investasi. Kemudian, ada saran untuk menggunakan pola KPBU dengan kerja sama antara pemerintah dan badan usaha.