Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Ketenagakerjaan menyanggupi permintaan Presiden Joko Widodo untuk membangun Balai Latihan Kerja komunitas untuk pesantren minimal 3.000 unit pada tahun depan.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan tujuan dari pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas di pesantren untuk memperkuat skill dan meningkatkan akses di kalangan santri dan juga masyarakat sekitar.
"Insyaallah kami siap untuk tahun depan ada minimal 3.000 BLK. Tahun ini akan ada 1.000 BLK, tiap titiknya ada 100 peserta dan anggaran untuk 1.000 BLK ini Rp1 triliun," ujarnya, Rabu (20/2/2019).
Kontribusi BLK komunitas ini sekitar 100.000 orang untuk pengembangan skill terutama di angkatan kerja dalam kurun waktu setahun.
"BLK komunitas ini kan banyak enggak hanya pesantren tapi ada di kementerian," kata Hanif.
Adapun kejuruan pelatihan yang akan diimplementasikan pada BLK Komunitas pada tahun ini meliputi kejuruan teknik otomotif (teknik sepeda motor), kejuruan teknik las, pengolahan hasil pertanian, pengolahan hasil perikanan, kejuruan woodworking, kejuruan teknologi informasi dan komunikasi, kejuruan menjahit, kejuruan refrigeration dan teknik listrik, kejuruan industri kreatif, dan kejuruan bahasa.
Baca Juga
"Tentu BLK sebelumnya yang ada 125 BLK itu kami evaluasi manfaat dan kejuruannya lebih tepat seperti apa. Meningkatkan relevansi input melalui BLK komunitas ini dengan kebutuhan pasar kerja dan wirausaha," ucapnya.
Agar lulusan BLK ini diterima oleh dunia usaha, pemerintah akan sambungkan dengan jejaring kalangan usaha yang ada di daerah itu.
Di samping itu, diharapkan agar lulusan dari BLK komunitas ini dapat memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri serta mendorong masyarakat Indonesia untuk berwirausaha.