Bisnis.com, CIANJUR - Menteri BUMN Rini Soemarno berencana melakukan peninjauan kesiapan stok pupuk milik PT Pupuk Indonesia di gudang lini 3 yang berlokasi di Pasirhayam, Cianjur, Jawa Barat.
Kunjungan ini sehubungan dengan kesiapan perusahaan pupuk pelat merah tersebut dalam menyalurkan pupuk subsidi untuk musim tanam Oktober-Maret.
Berdasarkan pantauan Bisnis, gudang lini 3 yang ada di Pasirhayam tampak penuh dengan pupuk. Aktivitas bongkar muat memasukkan pupuk ke gudang pun tengah berlangsung.
"Saat ini penuh karena memang trennya musim tanam agak mundur," kata General Manager Pemasaran dan Penjualan Pupuk Kujang Fickry Martawisuda, Jumat (8/2/2019).
Dia menyebutkan saat ini stok di dua gudang yang ada di Cianjur mencapai sekitar 3.720 ton yang terdiri atas 2.250 ton urea, 1.210 ton NPK, dan 260 ton pupuk organik.
Menurut Fickry, stok yang ada saat ini sudah melebihi ketentuan minimum sesuai Permentan 47/2018 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi. Aturan ini mewajibkan stok minimum pupuk mencukupi untuk kebutuhan selama 2 minggu.
Dengan demikian, stok minimum yang harus dipenuhi untuk masing-masing jenis pupuk untuk Kabupaten Cianjur adalah 1.290 ton untuk urea, 947 ton NPK, dan 62 ton pupuk organik.
Kelebihan stok ini juga sekaligus sebagai persiapan mengantisipasi kebutuhan untuk musim tanam April September.
Adapun total daya tampung kedua gudang lini 3 ini mencapai hingga 6.000 ton.
Kunjungan Menteri Rini rencananya akan didampingi Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat dan jajaran direksi.
Pupuk Indonesia sendiri merupakan salah satu perusahaan milik negara yang fokus memproduksi pupuk subsidi dan nonsubsidi. Perusahaan ini memiliki sejumlah anak usaha termasuk PT Pupuk Kujang Cikampek.