Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia adalah 15,81 juta sepanjang 2018, di bawah target pemerintah yang sebanyak 17 juta kunjungan.
Dalam materi paparannya, Jumat (1/2/2019), Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada 2018 naik 15,58% secara year-on-year (yoy) dari capaian tahun sebelumnya yang sebanyak 14,04 juta. Namun, pertumbuhan tersebut belum cukup untuk mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Untuk Desember 2018 saja, jumlah turis asing yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 1,41 juta atau meningkat 21,43% dari bulan sebelumnya.
Wisman dari Malaysia menjadi yang terbanyak dengan 2,5 juta kunjungan atau 15,83%, disusul oleh turis China dengan 2,14 juta kunjungan atau 13,52%. Berikutnya, Singapura dengan 1,77 juta kunjungan atau 11,19%, Timor Leste dengan 1,76 juta kunjungan atau 11,15%, dan Australia dengan 1,3 juta kunjungan atau 8,23%.
Sementara itu, dari sisi pertumbuhan, turis Asean menunjukkan persentase kenaikan paling tinggi yakni 20,6% secara yoy. Sebaliknya, wisman dari Timur Tengah memperlihatkan penurunan terbesar, yaitu 6,13%.
Dari sisi okupansi, rata-rata Tingkat Penghunian Kamar (TPK) berada di posisi 58,75% atau naik 22 poin dari TPK Desember 2017 yang sebesar 59,53%. Kenaikan terbesar untuk hotel klasifikasi bintang terjadi di Sulawesi Barat dengan 25,06 poin, disusul Sulawesi Tenggara dengan 16,4 poin dan Kalimantan Utara dengan 11,21 poin.
Penurunan TPK terdalam terjadi di Sulawesi Tengah sebesar 14,38 poin.
Adapun rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel berbintang menunjukkan kenaikan tipis 0,03 poin menjadi 1,75 hari pada Desember 2017 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.