Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha minyak dan gas bumi menilai bahwa penerapan dagang digital (e-commerce) akan memangkas harga produk migas hingga 20%.
Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI) Taufik Adityawarman mengatakan bahwa pelaku usaha sektor migas juga mulai memikirkan tren digital dalam bisnis tersebut agar bisa efisien.
Oleh karena itu, IAFMI melakukan nota kesepahaman dengan PT gazEgaz Pasifik International (www.gazEgaz) untuk mengembangkan platform dagang-el produk migas.
Anggota asosiasi itu mencapai 600 individu yang tergabung dalam 200 perusahaan yang terdiri atas kontraktor kontrak kerja sama, kontraktor rekayasa desai dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC)
Taufik berharap agar platform dagang-el bisa membuat harga produk fasilitas migas lebih murah. Pebisnis migas juga bisa memilih produk dengan kualitas lebih baik.
Para pelaku usaha fasilitas operasional migas bisa menjual langsung produknya di paltform gasEgaz.com yang kini tengah dikembangkan.
“Melalui platform digital, pembeli dan penjual bisa bertransaksi langsung sehingga dapat memangkas beberapa rantai distribusi. Ini diharapkan bisa memangkas biaya sehingga harga produk bisa menjadi lebih murah,” katanya seusai acara CEO Talk ke-5 IAFMI, Selasa (29/1).
Dia menambahkan, selama ini pengadaan peralatan dan fasilitas migas dilakukan melalui tender. Kemudian pemenang tender bisa memesan produk langsung ke pabrikan atau melalui distributor. Hal itu menyebabkan harga yang ditawarkan bisa lebih mahal karena kurang transparan. Melalui platform digital, pebisnis migas bisa melihat produk yang dibutuhkan di platform tersebut.
Ketua Umum IAFMI Rudianto Rimbono mengatakan, melalui peran teknologi yang terjadi dengan pesat dalam bisnis global, regulator dan praktisi bisnis migas di Tanah Air dituntut dapat memberikan respons cepat dan tepat.
Salah satu faktor yang diharapkan untuk menyumbang efisiensi adalah dari proses pengadaan di industri migas.
Perkembangan e-commerce berpotensi membantu mengefisiensikan proses pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi tingkat keekonomian proyek. Salah satu contoh yang sudah dilakukan adalah dengan centralized integrated vendor database (CIVD). "Mindset yang dibutuhkan bukan lagi hanya efisiensi dan eksploitasi, tetapi juga eksplorasi ke hal-hal baru, metode metode baru dan teknik pemasaran yang baru," kata Rudianto.