Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) merayakan ulang tahun ke-64 pada Senin (28/1), di kantor ISEI, Jakarta.
Acara sederhana ini dihadiri oleh sejumlah ekonom senior a.l. Marzuki Usman, Burhanuddin Abdullah dan Emil Salim. Selain itu, Anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti, Ketua Kadin Rosan P. Roeslani, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo serta mantan deputi gubernur BI Miranda Goeltom turut hadir di acara.
Ketua ISEI Perry Warjiyo menuturkan sejak berdiri pada 1955 dan diketuai oleh Prof Sumitro, ISEI banyak berperan untuk kemajuan ekonomi Indonesia. "Bagian dari visi saya sebagai Ketum ISEI untuk bagaimana kita semakin memperkuat kontribusi ISEI bagi kemajuan ekonomi Indonesia ke depan," tegas Perry, Senin (28/1).
Caranya adalah dengan menggabungkan dari pendekatan agregat demand, supply, pandangan moneteris, strukturalis. Menurut Perry, ekonomi Indonesia dari tahun 70-an sampai sekarang sangat bergantung komoditas sehingga ekonomi domestik mengandalkan agregat demand.
"Kita tidak melakukan strukturalisasi, yakni bagaimana meningkatkan manufaktur, substitusi impor. Itu yang terus kita diskusikan dengan pemerintah, dunia usaha, perbankan untuk menurunkan CAD; mendorong ekspor baik dari UMKM, otomotif, garmen, dan elektronik," ungkap Perry.
Oleh karena itu, Perry mendorong agar ISEI dapat terus berkontribusi dalam pemikiran untuk memajukan ekonomi Indonesia, yaitu pemikiran untuk memperkuat ekonomi yang tidak fokus pada tingkat pertumbuhan, tetapi juga penurunan defisit transaksi berjalan dan mendorong ekonomi inklusif di pusat dan daerah. "Pemikiran tidak hanya dari sisi permintaan tapi juga pemikiran kebijakan sektor rill atau struktural."
Perry menilai pemikiran ISEI juga diperlukan untuk bagaimana majukan Indonesia dalam hal pengembangan ekonomi dan keuangan digital.
Bagaiman ekonomi digital bisa meningkatkan inklusifitas ekonomi, mendukung umkm dan ekonomi kerakyatan dan lainnya. "Jadi semakin mendorong tidak hanya pasar ritel tapi juga perkuat ekonomi kerakyatan kita, bagaiman ekonomi digital dikaitkan dengan keuangan digital baik melalui digital banking dan fintech," ujar Perry.
Perry melanjutkan ISEI juga bisa berperan ke pengembangan profesi jadi tidak hanya melalui peningkatan kualitas akademis di kampus atau riset. Namun, ISEI bisa dukung percepatan pengembangan pendidikan vokasi, dan sertifikasi.
Hal ini dimaksudkan untuk mendukung human resources development masa depan agar bisa mendukung daya saing dan produktivitas dalam negeri. Di usia 64 tahun, Ketua Umum ISEI sekaligus Gubernur Bank Indonesia terus akan mendorong sinergi dalam ISEI dan dengan lembaga profesi lain.
Dalam hal ini, ISEI bisa menyalurkan pemikiran baik sisi teoritis dan kebijakan, serta penerapan di dunia usaha. Terakhir, Perry akan terus mendorong penguatan organisasi ISEI baik pusat dan daerah.