Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasamarga Japek Selatan akan memulai pembangunan jalan tol Jakarta—Cikampek II Selatan seiring dengan segera diumumkannya kontraktor proyek tersebut.
Direktur Keuangan & Administrasi PT Jasamarga Japek Selatan I.B.K Yudharta mengatakan bahwa penentuan kontraktor pembangunan proyek tol Japek II Selatan ini hanya tinggal menunggu hasil pengumuman lelang.
“Kontraktornya belum diumumkan dan belum ditetapkan, tapi sudah tinggal pengumuman saja. Mungkin tidak lama lagi,” tuturnya kepada Bisnis.com, Selasa (8/1/2019).
Beberapa waktu lalu, Yudharta mengatakan bahwa perusahaan sudah merilis pengumuman lelang di media massa dan laman perseroan. Dilansir dari informasi lelang, pendaftaran dibuka pada 27—29 Agustus 2018.
Dalam informasi lelang, hanya perusahaan konstruksi dengan kontrak pembangunan jalan tol minimal Rp1 triliun yang akan dilirik Jasamarga Japek Selatan.
Selain itu, calon peserta lelang juga diharuskan memiliki kemampuan pendanaan contractor pre-financing atau CPF dengan nilai pekerjaan minimal Rp3 triliun.
Baca Juga
Dengan kata lain, kontraktor yang memenangi lelang ini akan mendanai konstruksi jalan tol Jakarta—Cikampek Selatan terlebih dahulu. Skema ini juga diterapkan pada proyek Jakarta—Cikampek II Elevated yang konsesinya juga dimiliki PT Jasa Marga Tbk. (JSMR).
Berdasarkan data yang dilansir Badan Pengatur Jalan Tol, per Agustus 208, JSMR memiliki 80% saham di PT Jasamarga Japek Selatan, sisanya dikuasai oleh PT Wira Nusantara Bumi.
Ketika itu Yudharta mengemukakan bahwa pengumuman pemenang lelang diperkirakan dilaksanakan pada Oktober 2018 sehingga tahap konstruksi bisa dimulai pada Desember 2018.
Akan tetapi, hingga Rabu (9/1/2019), Bisnis.com belum mendapat jawaban lebih lanjut dari Yudharta, nama-nama peserta lelang konstruksi jalan tol Japek Selatan.
Proyek jalan tol Japek Selatan sepanjang lebih kurang 64 kilometer membentang dari Jati Asih hingga Sadang. Pembangunannya dibagi menjadi enam seksi, yakni Jati Asih—Bantar Gebang, Bantang Gebang—Setu, Setu—Sukaragam, Sukaragam—Taman Mekar, Taman Mekar—Kuta Negara, dan Kuta Negara—Sadang.
Sebelumnya, Yudharta menyebutkan bahwa berdasarkan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yang sudah ditandatangani dengan Badan Pengatur Jalan Tol, nilai pengadaan lahan adalah Rp3,69 triliun.
Di luar pengadaan lahan, investasi pembangunan jalan tol Japek Selatan mencapai Rp14,70 triliun.
PT Jasamarga Japek Selatan pun telah mendapat kredit sindikasi senilai Rp4,16 triliun untuk dana talangan tanah.
Kredit sindikasi itu dikucurkan tiga bank yakni PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Tiap-tiap bank memberi kredit sekitar Rp1,38 triliun.