Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2019, Kemenaker Akan Tingkatkan Keterampilan 526.000 Tenaga Kerja

Sebanyak 526.000 orang akan dilatih dan ditingkatkan keterampilannya sepanjang tahun ini dalam rangka peningkatan keterampilan. 
Pekerja konstruksi saat peresmian Pembukaan Percepatan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Pekerja konstruksi saat peresmian Pembukaan Percepatan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 526.000 orang akan dilatih dan ditingkatkan keterampilannya sepanjang tahun ini dalam rangka peningkatan keterampilan. 

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan pihaknya akan fokus meningkatkan kompetensi tenaga kerja pada 2019 melalui pelatihan vokasi yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK). 

Langkah ini dilakukan untuk mendukung dan meningkatkan keterampilan individu sesuai bidang masing-masing.

"Kami targetnya untuk 2019 sekitar 526.000 orang yang akan dilatih melalui berbagai skema, termasuk pemagangan kami perkuat. Tahun ini ada sekitar 210.000 orang yang dimagangkan dan kerjasama dengan industri," ujarnya, Selasa (8/1/2019).

Percepatan peningkatan kompetensi melalui program vokasi dari pemerintah. 

Vokasi yang diselenggarakan oleh BLK yang berada di pusat, daerah, lembaga pelatihan swasta, training center industri maupun yang diselenggarakan masyarakat berbasis komunitas.

"Ini salah satu prioritas untuk memastikan angkatan kerja dibekali dengan skill yang baik. Mengingat, sekitar 58% dari angkatan kerja kita 130 juta itu masih didominasi lulusan SD dan SMP," katanya.

Guna menjalankan program vokasi itu, Hanif telah berkoordinasi dan menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak baik dari kementerian hingga pelaku usaha.  

Kemenaker juga sudah mendatangkan pelaku industri untuk melatih pekerja di BLK. Tidak hanya sebagai pelatih ataupun instruktur saja, tetapi dimanfaatkan juga sebagai mentor dalam program pemagangan.

"Kami tinggal bekali dengan masalah metodologi karena orang industri itu mereka dari sisi ekspertis kan sudah ada. Jadi tinggal dikasih metodologi sehingga mereka bisa mentransfer skillnya kepada orang lain," ucap Hanif.

Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono mengungkapkan jumlah tenaga pendamping di BLK sangat sedikit dan membutuhkan 5.000 orang pelatih.  

"Ada 303 BLK dan sekarang masih kekurangan 5.000 instruktur. Tentunya kami inginkan instruktur itu yang PNS itu sebanyak 500, terpenuhi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ada 100 orang," ujarnya.

Untuk menambah kekurangan pelatih di BLK, pihaknya tengah menginstruksikan agar setiap wilayah mengajukan masing-masing formasi untuk menjadi instruktur.

"Kami inginkan setiap wilayah mengalokasikan formasi untuk instruktur. Kami siap melatih dan setiap tahun lakukan pelatihan instruktur baru. Kami juga melatih calon instruktur dari industri sebelum melatih BLK karena mereka belum terbiasa," tutur Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper