Bisnis.com, JAKARTA — Sudah beberapa bulan Fadi Sajdia, buruh bangunan dari Ramallah di Tepi Barat, kehilangan pekerjaan karena larangan masuknya pekerja Palestina ke wilayah pendudukan Israel. Agresi dan kebijakan itu menimbulkan efek domino, Israel kekurangan tenaga kerja dan perekonomiannya melorot.
Sajdia yang berusia 37 tahun merupakan satu-satunya pencari nafkah di keluarganya. Dia terus berupaya agar kebutuhan keluarganya dapat terus tercukupi, meskipun akses pekerjaan menjadi sangat terbatas akibat kebijakan rezim Zionis Israel.