Bisnis.com, MEDAN — PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bakal menggandeng PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum untuk membangun kawasan industri di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara. Rencana ini merupakan tahap kedua dari pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana mengatakan perseroan bersama Inalum akan menyetor modal di perusahaan anak bernama PT Prima Pengembang Kawasan. Pelindo I memegang porsi mayoritas sedangkan Inalum bakal berpartisipasi dengan porsi saham maksimal 30%.
"Inalum akan jadi pemegang saham bersama Pelindo I di anak perusahaan pengembang kawasan industri. Sekarang dalam proses untuk Inalum jadi pemegang saham," jelasnya di Kuala Tanjung, Kamis (27/12/2018).
Bambang menerangkan, luas kawasan industri yang akan dikembangkan mencapai 3.000 hektare. Untuk tahap awal tahun depan Prima Pengembang Kawasan membutuhkan pengembangkan lahan seluas 400 hektare. Dari jumlah tersebut, lahan seluas 100 hektare sudah dibebaskan.
Menurut Bambang, pihaknya sudah mengajukan penetapan lokasi kawasan industri di Kuala Tanjung kepada Gubernur Sumatera Utara. Dia berharap, perseroan bisa memperoleh izin penetapan lokasi pada Januari 2019.
Di sisi lain, Pelindo I menjadwalkan operasional penuh Pelabuhan Kuala Tanjung pada awal 2019. Saat ini, badan usaha pelabuhan berkantor pusat di Medan ini sudah melakukan uji coba operasional. Hari ini, Pelindo I juga melepas kargo ekspor perdana sebanyak 180 boks ke China. Kargo diangkut kapal Wan Hai 505 milik pelayaran Wan Hai Lines.
Untuk diketahui, Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan proyek jangka panjang yang dimulai sejak 2015. Pada pengembangan tahap pertama, Pelabuhan ini memiliki terminal multiguna dengan kapasitas 600.000 TEUs.
Guna mendukung aktivitas bongkar muat, terminal ini dilengkapi 3 unit ship to shore (STS) crane, 8 unit automated rubber tyred gantry (ARTG) crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit mobile harbour crane (MHC).