Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkop : SETC Diharapkan Bantu Tingkatkan Rasio Kewirausahaan

Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga memberikan apresiasi kepada PT HM Sampoerna Tbk dengan menggelar ajang akbar tahunan seperti ini di Indonesia yang merupakan sarana pembinaan bagi para UKM untuk mengembangkan kinerja dan kapasitas usahanya.
Menkop UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat membuka acara Sampoerna Entrepreurship Training Center (SETC) Expo, di Gong Perdamaian Kertalangu, Denpasar Timur, Bali, Sabtu (15/12). JIBI/BISNIS/Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Menkop UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat membuka acara Sampoerna Entrepreurship Training Center (SETC) Expo, di Gong Perdamaian Kertalangu, Denpasar Timur, Bali, Sabtu (15/12). JIBI/BISNIS/Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh

Bisnis.com, BALI - Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga memberikan apresiasi kepada PT HM Sampoerna Tbk dengan menggelar ajang akbar tahunan seperti ini di Indonesia yang merupakan sarana pembinaan bagi para UKM untuk mengembangkan kinerja dan kapasitas usahanya.

Di mana Puspayoga mengharapkan program seperti Sampoerna Entrepreurship Training Center (SETC) Expo dalam membantu untuk meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia yang pada 2017 sudah pecah telur menjadi sebesar 3,1% dibandingkan pada 2014 yang hanya sebesar 1,6% dari total jumlah penduduk Indonesia.

"Saya berharap program-program seperti ini bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan besar lainnya. Saya juga berharap agar program strategis seperti ini terus dievaluasi agar bisa terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Kita akan terus bekerjasama untuk membangun UKM Indonesia yang tangguh dan mandiri," kata Puspayoga dalam arahannya saat membuka acara SETC Expo 2018, di Gong Perdamaian Kertalangu, Denpasar Timur, Bali, Sabtu (15/12/2018).

Sebelumnya, Direktur Urusan Korporasi PT HM Sampoerna Tbk Troy Modlin juga mengungkapkan, program SETC saat ini memiliki tujuan untuk membantu pelaku UKM di Indonesia agar mampu tetap eksis di era revolusi industri 4.0.

Di mana pihak Sampoerna berharap agar para pelaku UKM binaannya mau belajar untuk melek digital. Oleh karena itu, program SETC di Provinsi Bali akan berkonsentrasi untuk memadukan sektor UKM dengan pariwisata melalui sistem digital.

"Khususnya dalam pengembangan UKM melalui sistem digital. Kita akan mengkolaborasikan antara industri wisata dengan ekonomi kreatif", ujar Troy.

Troy juga menyebutkan era ekonomi baru yang serba digital merupakan tantangan besar bagi para pelaku UKM.

"[Selain untuk pelaku UKM di Bali] Kita [PT. HM Sampoerna] akan terus memberikan pendampingan dan pelatihan bagi para UKM, khususnya menghadapi era digital ekonomi ini," lanjutnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Dewa Indra Putra juga berharap ajang SETC dan program kegiatan binaan UKM lainnya akan lebih meningkatkan jiwa wirausaha di kalangan generasi muda di Bali.

"Rasio kewirausahaan di Bali memang sudah tinggi, yaitu 7%. Namun, dengan adanya SETC Expo ini diharapkan rasio kewirausahaan akan lebih meningkat lagi. Saya juga berharap, program pemberdayaan dan pendampingan dari Sampoerna bagi UKM khususnya di Bali, bisa lebih meningkat lagi di tahun mendatang", kata Indra.

SETC Expo merupakan program pameran dan pelatihan UKM tahunan sebagai bagian dari Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna).

Pusat pelatihan terpadu ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan UKM di bidang agrobisnis dan teknologi kejuruan tepat guna.

Sampai saat ini, PPK Sampoerna telah mengembangkan sekitar 40.000 wirausahawan di 79 kota/kabupaten di Indonesia.

Gelaran SETC Expo yang memasuki tahun ke-10 ini mengangkat tema “New Era Entrepreneurship” yang bertujuan untuk memfasilitasi pelaku UKM dalam menghadapi berbagai peluang dan tantangan di era teknologi digital.

Tema tersebut diusung SETC Expo dianggap relevan karena pemanfaatan teknologi masih belum merata dan menjadi tantangan bagi para pelaku UKM.

Fakta menunjukkan bahwa dari sekitar 59,26 juta pelaku UKM di Indonesia, baru sekitar 4 juta pelaku UKM yang memanfaatkan teknologi digital dan media sosial.

Padahal, pengadopsian teknologi digital untuk pemasaran produk terbukti mampu membuka peluang ekspor dan meningkatkan penghasilan pelaku UKM hingga 26%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper