Bisnis.com, HONG KONG--Paket Kebijakan ke-XVI yang terkait dengan insentif tax holiday, pengaturan Devisa Hasil Ekspor dari sumber daya alam serta relaksasi daftar negatif investasi (DNI) akan berjalan efektif pada Januari 2019.
Pakar ekonom sekaligus penasihat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Lin Che Wei mengungkapkan paket kebijakan ini tetap akan berjalan tahun depan.
Terkait dengan revisi, dia menuturkan semua tergantung kepada Istana. "Semua tergantung pada Presiden," kata Lin Che Wei di sela-sela BNI Economy & Investment Outlook 2019, Rabu (12/12/2018).
Sebenarnya, paket kebijakan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menangkap peluang investasi adalah dengan mendorong Paket Kebijakan Ke-XVI yang memuat aturan relaksasi DNI dan tax holiday.
Dalam hal ini, dia membenarkan salah satu alasan mendorong Paket Kebijakan ke-XVI ini adalah untuk menangkap peluang kaburnya investor dari China akibat pengaruh perang dagang dengan AS.
"Iya benar, itu yang kami lihat," ujar Lin Che Wei. Terkait dengan isu ini, dia sangat optimistis terkait dengan kondisi ini. Menurutnya, isu apapun yang menghantam Indonesia hanya akan membuat negara ini menjadi lebih kuat.
Terkait dengan isu Pemilu, dia menuturkan Indonesia sudah jauh berkembang demokrasinya sehingga investor tidak perlu takut. Seraya bercanda, Lin Che Wei menceritakan bahwa sepak bola di Indonesia lebih berbahaya dari pada Pemilu.
"Dalam pertandingan sepak bola, penonton ada yang mati. Pemilu di tempat pencoblosan aman saja," kata Lin Che Wei.
Adapun mengenai masalah radikalisme, dia menegaskan Indonesia merupakan negara yang majemuk. Kondisi ini sangat disadari oleh pendiri negara sejak lama oleh karena itu Indonesia memiliki 'Bhinneka Tunggal Ika' sebagai semboyan negara, yang artinya berbeda-beda tetap satu jua.