Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Ikan Kalengan Diprediksi Pulih Pertengahan 2019

Pelaku industri menyiapkan kampanye khusus untuk memulihkan permintaan ikan kalengan di pasar dalam negeri. Pasar komoditas itu diperkirakan pulih 100% pada pertengahan 2019.
Pengolahan ikan
Pengolahan ikan

Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku industri menyiapkan kampanye khusus untuk memulihkan permintaan ikan kalengan di pasar dalam negeri. Pasar komoditas itu diperkirakan pulih 100% pada pertengahan 2019.

Ketua Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (Apiki) Ady Surya mengatakan pihaknya akan melakukan kampanye atau edukasi yang menyasar sejumlah kelompok masyarakat seperti para generasi milenial, lembaga pendidikan, para pekerja, dan ibu-ibu rumah tangga.

“Di 2019 nanti akan aktif dalam campaign bertema ‘Dengan Ikan Kaleng Kita Bangun Keluarga Indonesia Bebas Stunting’ sehingga kita berharap pertengahan 2019 sudah 100% [pulih],” kata Adi Surya kepada Bisnis belum lama ini.

Stunting sendiri merupakan kondisi gangguan pertumbuhan pada anak lantaran tidak tercukupinya asupan gizi seimbang, bahkan sejak anak masih dalam kandungan hingga berusia di bawah 2 tahun.

Menurut Ady Surya, para generasi milenial menjadi salah satu target yang tepat untuk kampanye ini lantaran dinilai sebagai generasi yang paling paham akan proses dan teknologi. Pasalnya, dalam prosesnya, pengalengan ikan di Indonesia telah memiliki standar pakem, begitu pula dengan kualitas produknya.

Selain itu, katanya, ikan kaleng juga menjadi produk pangan pilihan terdepan dalam masa-masa sulit seperti pascabencana, juga dalam menjangkau daerah-daerah pedalaman yang jauh dari jangkauan sentra-sentra penghasil ikan, sehingga dinilai cocok menjadi salah satu bahan pangan yang layak dipertimbangan dalam mengentaskan masalah stunting.

Lewat kampanye ini, pihaknya berharap bisa kembali membangun kepercayaan masyarakat akan produk ikan kaleng.

Industri ini sempat terpukul skandal ditemukannya parasit cacing Anisakis Sp pada sejumlah merek ikan kalengan pada akhir Maret lalu.

Ady Surya mengatakan, sejak saat itu permintaan ikan kalengan di pasar domestik anjlok hingga 90%. Bahkan, momen Ramadan yang diharapkan bisa menjadi kunci bangkitnya industri tak mampu memberikan hasil yang diharapkan untuk setidaknya kembali ke posisi normal.

Lebih lanjut, dia memerinci, untuk permintaan  makarel saat ini masih anjlok sebesar 95% dari permintaan normal setelah sempat tak ada permintaan sama sekali setelah temuan kasus tersebt.

Sementara itu, untuk sarden permintaan menurun hingga 80% dan puasa hanya mampu meningkatkan penjualan di kisaran 30% dari kondisi normal. “Padahal, masalah bukan di sarden tapi makarel.”

Saat ini, jumlah kapasitas terpasang pengalengan ikan di Indonesia mencapai 600.000 ton per tahun yang terdiri atas 365.000 ton untuk pengalengan tuna dan 235.000 ton untuk sarden dan makarel.

Sarden dan makarel menjadi produk yang mengambil pangsa pasar domestik, sedangkan tuna mayoritas untuk ekspor.

Adi juga meminta agar seluruh kementerian terkait bisa seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Kementerian Kesehatan, serta kementerian Koordinator terkait bisa ikut ambil bagian dalam mensukseskan kampanye yang dia usung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper