Bisnis.com, JAKARTA--Pupuk Indonesia memperbesar kapasitas produksi NPK pada tahun depan untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Wijaya Laksana, Head of Corporate Communication Pupuk Indonesia, mengatakan rencana ekspansi perseroan pada 2019 antara lain pembangunan pabrik NPK di Palembang, Lhokseumawe, Bontang dan Cikampek dalam rangka peningkatan kapasitas produksi NPK.
"Saat ini, kapasitas 3,1 juta ton, sedangkan tambahan kapasitas sebesar 2,4 juta ton. Total kapasitas nanti menjadi 5,5 juta ton," katanya Kamis (29/11/2018).
Tidak hanya sampai situ, setelah pembangunan pabrik-pabrik tersebut akan ada lagi pembangunan pabrik NPK di Gresik dengan kapasitas sekitar 500.000 ton. Potensi pasar NPK masih cukup besar, terutama untuk sektor perkebunan. Hal tersebut membuat investasi pada jenis pupuk tersebut dinilai prospektif.
Adapun, pada Rabu (28/11/2018) lalu, Pupuk Indonesia mendapatkan fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Central Asia Tbk. senilai Rp7,1 triliun. Pinjaman ini disalurkan kepada 10 anak usaha dari Pupuk Indonesia Persero atau Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).
Grup Pupuk Indonesia akan mengalokasikan dana tersebut sesuai dengan kebutuhan produksi anak usahanya. "Pinjaman BCA utamanya adalah untuk modal kerja,yaitu dalam rangka produksi dan distribusi pupuk dalam negeri, khususnya pupuk bersubsidi," kata Wijaya.
Lebih jauh, pada tahun depan perseroan mengalokasikan belanja modal sekitar 30% dari nilai pinjaman tersebut. Sepanjang tahun lalu, Pupuk Indonesia mengalokasikan belanja modal senilai Rp5,5 triliun untuk ekspansi fasilitas produksi.